- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Sejak awal September 2018, Hyundai Motor Company mulai berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan, dari penandatanganan nota kesepahaman atau MOU (Memorandum of Understanding) dengan pemerintah Indonesia.
Untuk perkembangan pabrik tersebut, saat ini Hyundai sudah memilih dua lokasi strategis di luar Jakarta. Seperti yang disampaikan Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Hendrik Wiradjaja.
"Minggu lalu, hari Kamis kami meeting dengan prinsipal. Ada dua pilihan lokasi yang sudah diputuskan untuk pabrik Hyundai, saya tidak bisa sebutkan. Sudah meeting dengan pemerintah setempat, mengenai izin, listrik, limbah," ujarnya di Jakarta, Senin 1 April 2019.
Saat disinggung soal nilai investasi, Hendrik mengaku tidak tahu. Sebab, prinsipal yang langsung berurusan dengan pemerintah, dan HMI dilibatkan saat prinsipal membutuhkan data untuk tahu kondisi pasar di Indonesia, serta model apa yang paling diminati.
Hendrik mengatakan, pabrik Hyundai memproduksi mobil penumpang kelas menengah untuk kebutuhan pasar domestik atau ekspor. Ia memastikan, pabrik baru itu tidak akan memproduksi mobil KIA, meski secara global, kedua merek mobil asal Korea Selatan tersebut beraliansi.
"Untuk model yang akan diproduksi, di kelas medium, sesuai dengan pangsa pasar di Indonesia paling gemuk. Tidak pernah disebutkan berbarengan (KIA). Jadi, Hyundai saja," tuturnya. (yns)
China Serang Balik Kritikan Amerika Serikat soal Produksi Mobil Listrik yang Berlebihan
China membalas kritikan Amerika Serikat perihal produksi mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu tersebut yang dinilai berlebihan & melebihi permintaan domestik dan ekspor.
