- VIVA/Pius Mali
VIVA – Pasar otomotif Indonesia dimeriahkan oleh beragam merek dari berbagai negara, termasuk China. Meski demikian, tingkat kepercayaan konsumen untuk mobil asal negara tersebut, belum sebesar merek Jepang atau Eropa.
Hal ini juga terlihat jelas di pasar mobil bekas. Merek China seperti Wuling, belum banyak terlihat dipajang oleh pedagang. Bahkan, showroom mobil bekas ternama seperti Mobil88 pun masih ragu untuk menjual kendaraan dengan merek dari Negeri Tirai Bambu. Salah satu alasannya, karena harga jual.
Menanggapi hal tersebut, Brand Manager Wuling Motors, Dian Asmahani mengatakan, banyak hal yang bisa mempengaruhi harga jual kembali mobil Wuling.
"Saya enggak tahu, yang bicara mobil bekas itu yang mana. Tapi, di sentra mobil bekas atau di laman online, kami lihat ada yang jual, dan nilai jual kembalinya menurut kami masih bagus," ujarnya di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.
Dian mengatakan, saat ini Wuling sudah 20 bulan ada di pasar otomotif Indonesia, dan memiliki sekitar 27 ribu konsumen. Sehingga, katanya, kurang tepat jika dianggap pasarnya tidak ada.
Meski demikian, Wuling Motors terus berupaya agar harga jual kembali produk tetap terjaga. Cara yang ditempuh, antara lain terus membuat orang percaya pada mobil Wuling, sehingga peminatnya bertambah.
"Kemudian, layanan purna jual kami jaga, biar konsumen percaya, agar resale value terjaga," tuturnya. (yns)
Sedan Listrik Wuling Sudah Bisa Dipesan, Harganya Rp200 Jutaan
Wuling resmi membuka pre-sale untuk model listrik murni Starlight mereka di China, pada 11 April 2024 kemarin. Tersedia dalam dua versi, Starlight Pure Electric dibandero
