Menakar 'Nafas' Mobil Panther di RI, Benarkah Tinggal Setahun Lagi?

Isuzu Panther Grand Touring.
Sumber :
  • Dok: Isuzu Astra

VIVA – Mobil keluarga atau multi purpose vehicle, menjadi jenis kendaraan favorit bagi masyarakat di Indonesia. Tak heran, banyak merek otomotif yang memasarkan produk di segmen tersebut.

Terpopuler Otomotif: Mobil Keluarga Rp130 Jutaan Laku Keras, Jokowi Ubah Aturan Kendaraan Listrik

Meski pasar mobil keluarga terlihat menjanjikan. Namun, kondisi ini tak menggoda Isuzu untuk menyegarkan produk legendaris Panther. Padahal, mobil tersebut cukup dikenal oleh pencinta mobil keluarga, dan memiliki banyak pengguna setia di Nusantara.

General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril mengatakan, saat ini fokus Isuzu di Tanah Air adalah memasarkan beragam produk kendaraan komersial, dan mobil penumpang jenis sport utility vehicle, MU-X.

Daftar Mobil Bermesin Diesel di Indonesia November 2023

"Untuk Panther masih tanda tanya, masalahnya enggak cuma engine, Panther itu hari ini tinggal di Indonesia aja. Di Filipina udah ganti MU-X sekarang, dan fokus Isuzu kan ke SUV juga," ujarnya di Jakarta, Selasa 4 Februari 2020.

Baca juga: Mobil 'Belasteran' Inggris-China Bakal Dijual di Indonesia

Mobil SUV ini Sukses Terjual 500 Ribu unit

Lantas, berapa lama lagi Panther akan bertahan di pasar otomotif Indonesia? Pria yang akrab disapa Aat itu mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menjual dan memproduksi mobil keluarga bermesin diesel tersebut.

"Pada akhirnya, pasar juga akan melihat, apalagi di Indonesia adalah Euro 4. Lalu, satu yang membuat kami lanjutkan (Panther) atau enggak, ya keterlibatan prinsipal kami," ucapnya.

Isuzu Panther Grand Touring

Menurutnya, akan sulit jika terus mempertahankan Panther hanya untuk pasar Indonesia. Selain itu, mobil pesaing Toyota Kijang ini diketahui masih mengadopsi mesin dengan standar emisi Euro 2.

Padahal, standar baku Euro 4 untuk semua jenis kendaraan bermesin diesel akan diberlakukan pada April 2021. Panther yang dijual oleh IAMI sampai sekarang, diketahui belum berganti model sejak era 2000-an.

"Kalau kita sendirian bisa saja, tapi mau cost-nya berapa. balik ke investasi. Lalu kalau harganya begitu tinggi ya percuma juga," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya