Nasib Bisnis Ferrari Hingga Maserati di Pusaran Wabah Corona Italia

Ferrari Pista Spider
Sumber :
  • Ferrari

VIVA – Industri otomotif di Italia sedang berjuang mempertahankan operaisonalnya di tengah penyebaran Virus Corona yang sangat mengkhawatirkan di negara tersebut. Asosiasi Industri Italia pun menerbitkan dokumen bahwa kegiatan bisnis masih akan terus berjalan. 

Selain Rolls-Royce Nunggak Pajak, Ini Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Dokumen tersebut pun menjadi dasar raksasa pabrikan mobil mewah di Itali, seperti Maserati dan Ferari serta sejumlah pemasok suku cadang otomotif lainnya, tetap beroperasi hingga kini. Namun, kegiatan bisnis tersebut dilakukan dengan sejumlah pelonggaran. 

Dalam keterangan resminya, Maserati mengatakan, kini hanya staf penting yang bekerja di fasilitas produksinya di daerah Modena. Sementara itu staf lainnya bekerja dari rumah. Tercatat ada sekitar 1.350 karyawan dimiliki Maserati di tiga lokasi berbeda pada wilayah tersebut. 

Kekayaan Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tak Main-main, Punya Saham Bernilai Triliunan

Sementara itu, Ferari mengatakan bahwa masih akan terus beroperasi saat ini. Kegiatan produksi akan tetap dilakukan selama pabrikan supercar tersebut masih mendapatkan komponen yang diperlukan. 

Baca juga: Rangka Mobil Hyundai Ini Diklaim Tahan Beban 2 Ekor Gajah Afrika

Klaim Asuransi Mobil Ini Cetak Rekor Terbesar dalam Sejarah

"Ferari telah mengaktifkan semua langkah yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan mereka melakukan aktivitas kerja dalam kondisi terbaik. Sehingga dapat menciptakan kesinambungan operasionalnya," tulis dokumen tersebut dilansir dari Carscoops, Selasa 10 Maret 2020.  

Seperti diketahui, Pemerintah Italia akhirnya menerbitkan dan menerapkan surat keputusan karantina pada Minggu 8 Februari 2020. Italia juga telah membatalkan acara budaya besar di seluruh negeri dan menutup tempat-tempat yang sering dikunjungi wisatawan seperti Museum Vatikan dan Gereja Sistine.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa semua acara olahraga akan dilanjutkan tanpa kehadiran penonton, setidaknya selama satu bulan. Acara pernikahan, pemakaman, serta tempat-tempat hiburan seperti museum, teater, bioskop, bar, kolam renang, resor ski dan pusat kebugaran pun dilarang.

Sementara itu, semua sekolah dan universitas tetap tutup dan banyak pusat perbelanjaan akan mengurangi jam kerja karyawannya. Kecuali supermarket dan apotek.

Baca juga: Warga Asal Bikin Polisi Tidur Bisa Kena Denda Rp24 Juta

Kemudian, restoran harus tutup jam 6 sore dan memastikan pelanggannya untuk duduk setidaknya satu meter dari kelompok pelanggan lain. Polisi dan tentara pun berjaga di pos-pos pemeriksaan di titik yang mengarah keluar dari area karantina.

Keputusan ini kemungkinan akan berpengaruh terhadap ekonomi pariwisata Italia yang mengandalkan industri makanan dan budaya.

Hingga saat ini, angka kematian akibat Virus Corona di Italia terus melonjak dan menjadikannya sebagai negara dengan kematian tertinggi akibat COVID-19 setelah Cina. Italia mengkarantina seperempat warganya atau sekitar 16 juta orang di Italia utara hingga 3 April mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya