Pabrikan Sunroof Asal Jerman Bantah Pekerjanya Sebar Corona ke Italia

Ilustrasi sunroof.
Sumber :
  • VIVA/Dian Tami

VIVA – Pabrikan sunroof asal Jerman Webasto membantah adanya tudingan bahwa pekerjanya jadi biang keladi penyebaran Virus Corona di Italia. Sebab, isolasi pada 16 pekerjanya yang terinfeksi virus itu dilakukan secara cepat pada Januari lalu.

Cara Menjaga Suhu Kabin Mobil Agar Tidak Panas

Sebelumnya, ahli virologi di University Hospital di Milan, Italia, mengaku telah mengurutkan dari mana asal penyebaran Virus Corona di negaranya. Hasilnya, waktu penyebaran virus itu diklaim mendekati dengan kunjungan para pekerja dari Webasto. Hal itu diungkapkan Kepala rumah sakit itu, Massimo Galli kepada Washington Post.

Dilansir dari Automotive News, Selasa 10 Maret 2020, Webasto mempertanyakan tudingan tersebut. Sebab, pekerjanya yang berasal dari China dan Jerman yang tertular Corona pada Januari tak pernah melakukan perjalanan ke Italia.

Terpopuler: 3 Mobil Listrik Dijual Lebih Murah, Alasan Mitsubishi Xforce Tanpa Sunroof

Baca juga: Nasib Bisnis Ferrari Hingga Maserati di Pusaran Wabah Corona Italia

Juru bicara Webasto pun menjabarkan, perusahaan telah memutuskan untuk menutup kantor pusatnya di dekat Munich Jerman pada 28 Januari hingga 12 Februari 2020. Hal itu sebagai tindak lanjut pencegahan penyebaran virus tersebut.

3 Alasan Sunroof Absen di Mitsubishi Xforce, Bukan karena Harga

Pada periode itu dijelaskan pula, para karyawan yang terinfeksi Corona pun dirawat di rumah sakit di China dan Jerman sampai sembuh. Sementara itu, pekerja yang dites negatif pun tak diizinkan melakukan perjalanan bisnis.

Lebih lanjut dijelaskan, semua orang yang melakukan kontak langsung dengan karyawan yang terinfeksi Corona pun diminta untuk melakukan karantina sendiri. Hal itu dilakukan selama dua minggu, kemudian dites dan yang negatif boleh kembali beraktivitas. 

Sejak kasus terakhir pada Januari lalu, hingga saat ini belum ada laporan lebih lanjut di seluruh dunia bahwa ada pekerja Webasto yang terinfeksi Corona. Diketahui sudah lebih dari 200 karyawan Webasto menjalani tes kesehatan terkait virus tersebut. 

Selama penutupan tersebut, Webasto menyewa jasa lebih dari 50 orang tenaga ahli pembersih virus untuk mendisinfeksi markas utamanya di Jerman. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya