Produsen Mobil Bersiap Bikin Alkes, Tanda Awal Perang Dunia III?

General Motors
Sumber :
  • BusinessInsider

VIVA – Para raksasa otomotif di dunia saat ini sedang bersiap memproduksi ventilator dan alat kesehatan (Alkes) lainnya. Hal itu dilakukan sebagai upaya meredam penyebaran pandemi Virus Corona COVID-19 semakin luas di dunia. 

Bayar Pajak Kendaraan Sekarang Dapat Diskon

Dilansir dari Designboom, Jumat 20 Maret 2020, Ford dan General Motor saat ini sedang berdiskusi dengan Pemerintah AS, soal kemungkinan dalam waktu dekat memulai produksinya. Tesla pun menawarkan diri untuk membuat alkes jika dibutuhkan.

Rabu sore, 18 Maret 2020, Chief Executive Officer GM Mary Barra menawarkan untuk menggunakan ruang kosong di pabrik GM sebagai tempat produksi alkes tersebut. Ford, lewat Chief Communication Officer-nya, Mark Truby juga menawarkan hal serupa. 

2 Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, Kejagung Juga Usut soal Jet Pribadi

"Kami telah melakukan diskusi awal dengan pemerintah AS dan Inggris dan sedang mengkaji produksi tersebut. Sangat penting bagi kita semua untuk bersama-sama membantu negara mengatasi krisis (COVID-19) ini dan keluar dari sisi lain lebih kuat dari sebelumnya," ujar Mark.

Tak lama berselang, Bos Tesla Elon Musk dalam akun Twitter-nya di hari yang sama menyatakan, Pabriknya siap digunakan untuk memproduksi ventilator jika ada kekurangan karena wabah Corona.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 19 April 2024

"Space x membuat pesawat ruang angkasa dengan sistem pendukung kehidupan. Ventilator tidak sulit, tetapi tidak dapat diproduksi secara instan. Rumah sakit mana yang memiliki kekurangan yang Anda bicarakan saat ini?" tulis Musk.

Baca juga: Warga Bisa Tes Virus Corona Ala Layanan Restoran Cepat Saji

Di daratan Eropa, tiga pembuat mobil yang memiliki pabrik besar di Inggris, juga telah menyatakan kesiapannya memproduksi ventilator untuk pasien Corona. Tiga raksasa otomotif dunia itu adalah Vauxhall, Honda dan Toyota. 

Bahkan, dilansir dari Motors, juru bicara Vauxhall mengaku telah menandatangani kontrak dengan Pemerintah Inggris untuk membuat alkes itu di pabriknya di Ellesmere Port. Sedangkan, Honda mengkonfirmasi bawah telah dihubungi mengenai kemungkinan untuk memproduksi ventilator. 

Sementara itu, meski mengaku belum dihubungi oleh otoritas terkait, Toyota menyatakan akan mengkaji lebih lanjut kemungkinan produksi alkes tersebut. 

Kebutuhan mendesak

Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock kepada BBC mengatakan, negaranya saat ini memiliki sekitar 5.000 ventilator medis untuk pasien Corona. Jumlah tersebut dikhawatirkan tidak bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan apabila pandemi ini semakin memburuk. 

Karena itu dia meminta perusahaan-perusahaan teknik di Inggris, termasuk produsen mobil, untuk menyisihkan sedikit kapasitas pabriknya. Ruangan tersebut nantinya akan digunakan untuk memproduksi ventilator dan alkes lainnya yang dibutuhkan pasien Corona. 

Baca juga: Resmi Dijual, Daihatsu Sirion Edisi 2020 Tampil Lebih Galak

Seperti diketahui, pasien dengan kasus COVID-19 yang parah memerlukan ventilator karena peradangan di paru-paru menyulitkan mereka untuk bernapas. Dengan jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat dengan cepat, ada kekhawatiran bahwa beberapa negara tidak memiliki persediaan ventilator yang cukup untuk beberapa minggu ke depan.

Dilansir dari The Montle Fool, peneliti Johns Hopkins University memperkirakan, ada sekitar 160 ribu ventilator yang digunakan oleh rumah sakit di AS saat ini. Pemerintah federal memiliki sekitar 12.000 lainnya yang merupakan persediaan darurat. 

Persediaan itu pun dinilai, ungkin tidak cukup, jika tingkat pertumbuhan kasus untuk Virus Corona di AS tidak menurun. Salah satu jalannya adalah menggenjot produksi alkes itu saat ini. 

'Perang Dunia Ketiga'

Banyak pihak berpandangan mewabahnya Virus Corona saat ini menandakan dunia telah mamasuki masa Perang Dunia Ketiga. Sebab, setelah masa Perang Dunia II berakhir, tak ada lagi tantangan dan dinamika global yang mengkhawatirkan seperti saat ini. 

Bahkan, Virus Corona memaksa Kanselir Jerman Angela Markel, berbicara langsung dengan publik Jerman melalui televisi, soal masalah serius yang dihadapi dunia saat ini. 

"Sejak Perang Dunia Kedua, tidak ada tantangan bagi negara kita yang sangat membutuhkan solidaritas kita," ujar Merkel.  

Baca juga: Ritual Baru Karyawan Suzuki Indonesia Tangkal Virus Corona

Sementara itu di Prancis, Presiden Emmanuel Macron dilansir dari The New York Times menegaskan, negaranya saat ini sedang berperang melawan virus tersebut. Pernyataan itu disampaikannya di depan rakyatnya, setelah mengumumkan Pemerintah Prancis memutuskan untuk lockdown karena Corona. 

Kondisi saat ini pun mengingatkan peristiwa yang terjadi selama Perang Dunia ke-II. Kala itu pembuat mobil di negara-negara yang terlibat mengalihkan produksi pabrik, untuk membuat peralatan militer dan senjata. 

Kini, Virus Corona dapat dipandang sebagai musuh yang harus dihadapi masyarakat dunia di 'medan perang'. Industri otomotif pun membuka wacana kembali memproduksi 'senjata' untuk melawan gempuran virus tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya