- VIVA/Pius Mali
VIVA – Minat akan mobil yang masuk dalam segmen low cost green car atau LCGC, masih cukup tinggi. Hal ini terbukti, dari data yang disajikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia.
Menurut Gaikindo, pada Maret 2020 angka distribusi LCGC dari pabrik ke diler sebanyak 18.507 unit. Sementara, pengiriman dari diler ke konsumen tercatat 12.914 unit.
Baca juga: Segini Harga Puluhan Honda BeAT yang Diborong Baim Wong
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, memang ada penurunan 21 persen, dan 35 persen apabila disandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.
Jika melihat penjualan kendaraan dari diler ke konsumen secara total, pada bulan ke-3 tahun ini Toyota masih menempati urutan pertama dengan 17.787 unit. Diikuti oleh Daihatsu dengan 10.946 unit dan Honda 10.657 unit.
Yang menarik, sebelumnya selisih antara Daihatsu dan Honda cukup banyak, mencapai ribuan unit. Namun, pada Maret 2020 perbedaannya kurang dari 300 unit.
Business Inovation and Marketing yang juga merangkap sebagai Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan, hal itu bisa terjadi berkat LCGC andalan mereka, All New Honda Brio.
“Di Maret, terus terang LCGC kami nomor satu. Brio itu keunggulannya banyak sekali. Jadi, kalau mau jual lagi atau upgrade, masih bagus (harganya). Jadi, Brio nomor satu di kelasnya,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat 8 Mei 2020.
Billy menjelaskan, pada April penjualan retail Honda turun sebanyak 82 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah unit yang berhasil laku, hanya 1.855 unit. “Untuk modelnya, paling besar Brio di retail. Setengah lebih dari Brio, 966 unit,” tuturnya.
Sebagai informasi, Honda menawarkan Brio dalam dua versi, yakni LCGC dan city car. Varian LCGC ditawarkan mulai dari Rp146 juta, sementara model RS mulai dari Rp184,3 juta.
Selama pandemi, Honda Indonesia meluncurkan beberapa strategi yang diharapkan bisa membantu para pemilik maupun calon pembeli mobil Honda. Dari sisi penjualan, Billy menuturkan bahwa 20 angkanya disumbang dari online, baik media sosial maupun market place.
Sementara untuk pemilik, mereka menyediakan layanan home service. Apabila ada kerusakan yang berat, maka mobil akan dibawa ke bengkel resmi, yang sudah mendapat izin untuk tetap beroperasi. HPM juga menyediakan servis gratis bagi semua dokter di IDI, sebagai apresiasi atas perjuangan mereka melawan COVID-19.
HPM juga memperhatikan kondisi diler, yang turut mengalami masa surut akibat wabah virus. Mereka melakukan efisiensi proses bisnis, agar stok unit di setiap diler tetap sehat. Untuk melakukan itu dan sekaligus mencegah penyebaran virus, HPM menghentikan produksi di pabrik hingga Mei 2020.
