Dana Bantuan COVID-19 Dipakai Beli Mobil Mewah dan Kapal Pesiar

Kia Stringer
Sumber :
  • Carscoops

VIVA – Untuk mengurangi warganya kesulitan akibat pandemi COVID-19, banyak negara yang mengucurkan dana cadangan. Sayangnya, bantuan dari Pemerintah untuk konsumsi masyarakat tersebut, tidak semuanya sampai kepada yang membutuhkan.

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Jumlahnya yang besar, tentu saja membuat bantuan itu dimanfaatkan oleh orang tak bertanggungjawab, untuk pemakaian pribadi. Salah satu contohnya, diketahui terjadi di Washington DC, di Amerika Serikat atas nama Kenneth Gaughan.

Melansir dari Carscoops, Selasa 18 Agustus 2020, pria berusia 41 tahun itu berhasil mendapatkan dana pinjaman untuk pemulihan ekonomi akibat terjadinya sebuah bencana. Jumlah yang didapat mencapai USD2,1 juta atau setara dengan Rp31,18 miliar.

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Gaughan berhasil mendapatkan dana dalam jumlah besar di masa pandemi COVID-19, dengan mengajukan permohonan bantuan untuk beberapa nama perusahaan. Untuk menyempurnakan siasatnya, dia diketahui membuat surat pernyataan tak mampu, dokumen perusahaan, serta catatan bank yang palsu.

Usai dana dalam jumlah milaran rupiah tersebut diterima, dia diketahui tak memakainya untuk operasional perusahaan dan pembayaran karyawan selama masa pandemi, tetapi untuk memenuhi gaya hidup mewah dan membeli benda berbanderol mahal.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Gaughan diketahui memakai uang bantuan dari pemerintah, untuk membeli kapal pesiar senilai USD300 ribu atau setara Rp4,4 miliar; lalu sebuah rumah USD1,13 juta setara Rp16,7 miliar; dan sedan Kia Stringer lansiran 2020 berbanderol USD46 ribu atau setara Rp682,9juta.

Aksinya itu pun terendus pihak keamanan. Gaughan kemudian ditangkap oleh Polisi dengan tuduhan penggelapan dana bantuan dari pemerintah untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi.

Sebelumnya, seorang pengusaha di Amerika Serikat bernama David Hines juga melakukan tindak kejahatan yang sama. Dia mendapatkan dana bantuan dari pemerintah AS, dengan total nilai US$14 juta atau sekitar Rp205 miliar, namun dipakai untuk membeli sports car Lamboghini Huracan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya