- blog.autoworld.com.my
VIVA – Pandemi yang melanda Indonesia lebih dari enam bulan, memberi dampak yang cukup besar pada industri otomotif nasional. Berdasarkan data Gaikindo, tahun ini penjualan dari pabrik ke diler diprediksi hanya 60 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
Pembatasan sosial berskala besar yang diadakan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, membuat produksi hingga penjualan terganggu. Padahal, satu merek kendaraan saja melibatkan banyak pekerja dari hulu hingga hilir.
Meski demikian, ternyata PT Suzuki Indomobil Sales berhasil bertahan di tengah hantaman badai Corona. Data Gaikindo yang dikutip VIVA Otomotif pada Selasa 6 Oktober 2020 menunjukkan, bahwa pabrikan asal Jepang itu menorehkan banyak prestasi baru.
Menurut data penjualan dari pabrik ke diler atau wholesales, selama periode Januari hingga Agustus tahun ini pabrikan yang telah ada selama 50 di Tanah Air itu sudah mengirim 38.656 unit. Sementara, pengiriman dari diler ke konsumen atau retailsales ada di angka 45.227 unit.
Baca Juga: Mobil Baru Rp100 Jutaan Segera Hadir di Indonesia
Jika dibandingkan dengan merek lain, maka dengan prestasi tersebut Suzuki Indonesia berada di posisi empat. Hal ini lebih baik dari pencapaian tahun lalu, yang selama 12 bulan mereka ada di posisi lima.
Uniknya lagi, penjualan Suzuki sejak April sedikit lebih baik dari kompetitornya yang ada di posisi tiga. Itu sebabnya, Direktur Pemasaran SIS divisi roda empat, Donny Saputra yakin jika tahun ini mereka masuk dalam daftar tiga besar.
“Strategi kami memperkuat pasar domestik dan ekspor kami, di 50 tahun Suzuki. Tahun 2020, kami optimis tiga besar lagi,” ujarnya saat konferensi pers virtual bersama Forum Wartawan Otomotif belum lama ini.
Bicara soal ekspor, saat ini prabrikan yang memiliki produk unggulan seperti Suzuki Carry, Suzuki XL7 dan Suzuki Ertiga itu sudah ada di posisi tiga, naik satu peringkat dari tahun lalu.
