Mobil Amerika Ini Jadi Saksi Awal Pertempuran Surabaya

Mobil Brigjen Mallaby yang jadi saksi awal Pertempuran Surabaya
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA – Sebuah mobil buatan Amerika Serikat, Buick Super Eight menjadi saksi dari awal penyebab terjadinya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.

Mengenal Margonda, Pejuang Depok yang Gugur di Usia Muda

Tanggal tersebut saat ini diperingati setiap tahun sebagai hari Pahlawan, untuk mengenang perjuangan masyarakat Indonesia, khususnya warga Surabaya saat menghadapi pasukan Inggris yang datang untuk melucuti Jepang.

Kehadiran pasukan Belanda dengan bendera Netherlands-Indies Civiele Administration atau NICA di rombongan sekutu membuat kaget masyarakat Indonesia, sehingga mereka melakukan perlawanan.

Peringatan Hari Pahlawan, Bendera Merah Putih Berkibar di Perbatasan RI-Timor Leste

Inggris dianggap bersekongkol dengan Belanda, hendak merebut kembali kemerdekaan yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Saat tentara sekutu tiba di Surabaya pada akhir Oktober, perang tak dapat dihindarkan.

Dilansir VIVA Otomotif dari buku The British Occupation of Indonesia: 1945-1946 karya Richard McMillan, diketahui bahwa awalnya hanya perang kecil yang terjadi di kota tersebut.

Peringati Hari Pahlawan, Wakasal dan Mensos Risma Upacara dan Tabur Bunga di Perairan Teluk Jakarta

Namun, pada 30 Oktober 1945 Komandan Brigade 49 Divisi India dari Britania, Brigadir Jenderal AWS Mallaby tewas di dekat Jembatan Merah, Surabaya akibat granat yang meledak dekat mobilnya.

Kala itu, Mallaby tengah menumpangi Buick Super Eight dalam rangka memberi tahu militan Indonesia bahwa Soekarno sudah menyetujui gencatan senjata.

Inggris yang marah akibat tentara andalannya tewas, langsung mengirim pasukan dan pesawat tempur ke Surabaya. Selama tiga pekan para pejuang harus melawan tentara sekutu dengan senjata seadanya, salah satunya bambu runcing.

Dua bulan sebelum peristiwa tersebut, Surabaya sempat diguncang bentrokan antara pihak Belanda dengan Indonesia. Bendara Belanda berkibar di puncak Hotel Oranye atau disebut juga dengan nama Hotel Yamato.

Hal itu membuat marah warga Surabaya, yang kemudian berjuang menurunkannya. Bentrokan terjadi cukup sengit, namun akhirnya warna biru bendera tersebut berhasil dirobek serta dinaikkan kembali menjadi merah dan putih.

Baca juga: Cuma Rp5 Ribu, Tanpa Komponen Ini Pemotor Bisa Celaka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya