- Cartoq
VIVA – Sama seperti penjualan mobil dan motor, aksi pencurian kendaraan bermotor juga terjadi setiap hari. Hal ini semakin marak dilakukan, saat dunia masuk dalam masa pandemi.
Rata-rata pencuri memilih untuk mengincar motor, karena lebih mudah dibawa kabur. Meski demikian, mobil lebih menggiurkan karena jumlah yang didapat dari hasil penjualan lebih besar.
Bicara soal pencurian kendaraan bermotor, belakangan ini banyak pemilik mobil Suzuki Eeco yang menjadi korban maling komponen.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Cartoq, Selasa 12 Januari 2021, ratusan kendaraan dilaporkan hilang di wilayah Gujarat, India. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah mobil van Suzuki Eeco keluaran terbaru.
Uniknya, mobil ditemukan tidak lama setelah dilaporkan hilang. Tapi, semua kendaraan itu mengalami hal yang sama, yakni kehilangan knalpot.
Ada juga unit tetap berada di tempatnya, namun saat dilihat ke kolong ternyata peranti penyalur gas buang itu sudah tidak ada.
Peristiwa ini bermula, saat polisi setempat mendapat laporan dari dua diler Suzuki bahwa puluhan mobil Eeco yang terparkir di halaman belakang kehilangan knalpot.
Petugas kemudian menyisir tempat-tempat yang diduga menjadi lokasi penjualan suku cadang hasil curian. Ternyata benar, ada beberapa penadah yang mengaku menjual sensor oksigen knalpot dengan harga 10 ribu Rupee atau setara Rp1,9 juta.
Sensor ini digunakan oleh komputer, untuk menjaga agar mesin tetap bekerja dengan emisi yang sesuai dengan batas. Sementara itu, ada bagian lain dari knalpot yang harganya lebih mahal tapi tidak dijual ke penadah, yaitu catalytic converter.
Peranti tersebut fungsinya menetralkan racun yang terkandung di dalam gas buang, dan terbuat dari material yang masuk dalam grup platinum. Jika dijual ke tempat peleburan, harganya bisa mencapai 6 ribu Rupee atau Rp1,1 juta per 10 gram.
Alasan mengapa kawanan pencuri memilih untuk mengambil knalpot Suzuki Eeco, yakni karena komponen tersebut bisa dilepas hanya dengan mencopot dua baut saja.
