-
VIVA – Indonesia menjadi salah satu negara di dunia, yang gencar mengembangkan teknologi kendaraan listrik berbasis baterai. Adanya sumber daya alam berupa nikel, menjadi andalan pemerintah untuk memikat investor.
Pada akhir tahun lalu, Staf Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan bahwa salah satu perusahaan asal China berminat mengucurkan investasinya di Tanah Air.
Perusahaan Contemporary Amperex Technology Limited atau CATL disebutkan sudah menyiapkan dana sebanyak US$5,2 miliar, atau setara Rp73 triliun untuk mendirikan pabrik, yang rencananya bakal mulai beroperasi beberapa tahun lagi.
“Targetnya, pabrik CATL akan mulai memproduksi baterai mobil listrik pada 2024,” ujarnya belum lama ini.