- Dok: ADM
VIVA – Daihatsu menjadi merek otomotif yang memiliki pasar cukup besar di Indonesia. Produk mobil mereka diminati, karena dianggap sesuai dengan daya beli serta memiliki desain sesuai selera masyarakat pada umumnya.
Selama bertahun-tahun, pabrikan otomotif asal Jepang ini menempati peringkat dua dalam daftar merek terlaris, di bawah Toyota.
Pada Februari kemarin, Daihatsu juga mengalami penurunan penjualan. Meski daya beli masyarakat mulai sedikit pulih, namun konsumen masih menahan pembelian karena menunggu relaksasi pajak barang mewah atau PPnBM.
Diskon resmi dari pemerintah itu mulai diberlakukan Maret, dan ternyata dampaknya cukup membuat terkejut. Sebab, peningkatan yang didapatkan terbilang besar.
Berdasarkan keterangan resmi dari PT Astra Daihatsu Motor, dikutip VIVA Otomotif Jumat 19 Maret 2021, selama 17 hari pertama diterapkannya insentif tersebut, pemesanan kendaraan Daihatsu mengalami kenaikan lebih dari 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Persentase kenaikan permintaan per-model adalah Xenia sebesar 220 persen, Terios 253 persen, Luxio 197 persen, dan Gran Max Mini Bus 194 persen.
- VIVA.co.id/ Purna Karyanto
Angka positif ini juga terlihat, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Xenia mengalami kenaikan penjualan sebanyak 137 persen, Terios 210 persen, Gran Max Mini Bus 142 persen, dan Luxio 190 persen.
Jika melihat data pengiriman unit ke konsumen di Februari, penurunan yang dialami Daihatsu dibandingkan bulan sebelumnya secara total yakni sebesar 11,7 persen. Namun, pangsa pasarnya justru naik 0,3 persen.
“Daihatsu bersyukur dapat mengawali penjualan Februari 2021 dengan baik, disertai market share 17,9 persen,” ujar Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso.
