Indonesia Belum Siap untuk Truk Canggih Mitsubishi

Truk Mitsubishi Fuso
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Stigma sebagai kendaraan yang menghasilkan asap pekat sudah sangat melekat pada truk. Hal ini tidak mengherankan, mengingat pada zaman dahulu teknologi mesin diesel belum fokus pada unsur ramah lingkungan.

Mitsubishi Fuso Setop Jualan Truk Bahan Bakar Bensin di 2030

Namun, dengan akan adanya standar Euro 4 untuk kendaraan diesel diharapkan bisa menghapus pandangan buruk tersebut.

Salah satu yang sudah siap mengimplementasikan teknologi tersebut di Indonesia, yakni PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

Merek Truk Sejuta Umat Ramaikan GIIAS 2021

Berbekal produk Colt Diesel yang sudah dikenal masyarakat Tanah Air sejak lama serta seri Fighter, KTB mengaku sudah melakukan banyak rangkaian pengujian, untuk memastikan truk mereka bisa beroperasi aman dengan bahan bakar berstandar Euro 4.

“Bukan hanya Fighter saja, kelas Colt Diesel juga kami lakukan (pengembangan). Termasuk uji lapangan, tes kemampuan menanjak. Sejauh ini tidak ada masalah,” ujar Direktur Penjualan dan Pemasaran KTB, Duljatmono saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Rabu 31 Maret 2021.

Ada Kabar Gembira untuk Pembeli Truk Fuso

Pria yang akrab disapa Momon itu menjelaskan, Mitsubishi sebenarnya bahkan sudah memiliki truk yang lebih canggih dan sama sekali bebas emisi.

Kendaraan yang dimaksud adalah eCanter, yakni truk yang menggunakan energi listrik sebagai tenaga penggeraknya. Unitnya pernah beberapa kali dipamerkan di Indonesia.

Sayangnya, kata Momon, eCanter saat ini belum cocok untuk digunakan di Indonesia karena terkendala keberadaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU.

“Kami sudah menghadirkan eCanter tahun lalu, untuk menunjukkan kemungkinan kendaraan listrik masuk ke Indonesia. Hanya saja, memang saat ini sangat sulit karena kekurangan infrastruktur,” tuturnya.

Sebagai informasi, Mitsubishi eCanter mengusung motor listrik bertenaga 184 daya kuda dan torsi 390 Newton meter. Tenaganya disalurkan ke roda belakang, melalui sistem transmisi constant reduction.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya