Muncul Krisis Baru di Tengah Pandemi

SPBU dengan dipenser di bagian atap
Sumber :
  • Tatsuno

VIVA – Pandemi yang melanda sejak tahun lalu, menimbulkan dampak yang luar biasa pada kehidupan masyarakat dunia. Banyak yang harus kehilangan pekerjaan, karena perusahaan tempat mereka bekerja gulung tikar.

Bagi yang masih beruntung, mereka harus menyelesaikan pekerjaan dari rumah. Hal ini berefek pada turunnya konsumsi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU.

Kini kondisinya sudah berangsur normal. Daya beli masyarakat mulai naik, terlihat dari meningkatnya angka pembelian mobil dan motor.

Namun, para pemilik kendaraan di Amerika Serikat dikabarkan bakal menghadapi masalah baru. Dilansir VIVA Otomotif dari laman Carscoops, Kamis 29 April 2021, berkendara bakal susah karena minimnya jumlah sopir truk.

Asosiasi sopir truk di AS menyatakan, sekitar 20-25 persen kendaraan pengangkut BBM terparkir lama karena perusahaan tidak memiliki sopir.

Jumlah itu dua kali lebih besar dari yang terjadi di 2019. Salah satu alasannya, karena berkurangnya tenaga ahli yang mampu menguasai kendaraan zaman sekarang.

“Kami mengalami masalah kekurangan sopir sejak beberapa waktu lalu. Namun, pandemi telah membuat situasinya menjadi semakin parah,” ujar wakil dari asosiasi tersebut, Ryan Streblow.

Penyebab lainnya termasuk tutupnya sekolah mengemudi truk, serta penolakan dari sopir senior terkait kewajiban menerapkan protokol kesehatan.

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

Hal ini akan membuat tangki yang ada di SPBU habis lebih dahulu ketimbang tibanya pengiriman BBM dari tempat pengolahan.

Kesalahan Fatal Petugas SPBU Picu Amarah Pengguna LCGC

Kesalahan Fatal Petugas SPBU Picu Amarah Pengguna LCGC, Minta Pertalite Diisi Pertamax!

seorang pemilik LCGC Daihatsu Ayla mengamuk di SPBU karena petugas salah mengisi bahan bakar. Pengemudi yang meminta pertamax malah mendapatkan pertalite.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024