Pabrikan China Turun Tangan Atasi Krisis Dunia Otomotif

Ilustrasi pabrik mobil
Sumber :
  • Nyt

VIVA – Dunia otomotif saat ini sedang dilanda krisis kelangkaan komponen chipset, yang digunakan untuk mengoperasikan berbagai macam perangkat elektronik di mobil.

Chery Perluas Jaringan Diler di Kota Satelit Jakarta

Jumlah stok yang ada tidak memadai, sementara permintaan akan kendaraan terus meningkat. Dampaknya, banyak unit mobil tidak bisa dikirim ke konsumen karena belum dipasangi komponen tersebut.

Hal ini sudah berlangsung selama beberapa bulan, dan beberapa merek mengaku harus menghentikan sementara proses produksi karena tidak memiliki stok chipset.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Autoevolution, Jumat 21 Mei 2021, perusahaan pembuat komponen elektronik yang dipercaya oleh Apple, yakni Foxconn mengatakan bahwa krisis ini bakal terus melanda hingga akhir tahun depan.

Menurut mereka, saat ini baru permulaan saja. Nantinya akan lebih parah, di mana banyak pabrik mobil harus berhenti beroperasi secara total akibat kasus tersebut.

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024

Hasil dari sebuah penelitian menunjukkan, setidaknya ada empat juta unit kendaraan yang bakal kena dampak dari krisis ini. Total kerugian yang diderita para produsen, disebut mencapai lebih dari US$61 miliar atau setara Rp874 triliun.

Sementara itu, beberapa perusahaan semikonduktor seperti Intel dan Samsung sudah menyatakan komitmen mereka untuk memulai produksi chipset khusus mobil dalam waktu dekat.

Bahkan, perusahaan Huawei asal China menyatakan mereka saat ini sudah mulai melakukannya. Namun, tidak diketahui apakah produk buatan mereka bakal dikirim ke Amerika Serikat atau tidak, karena kedua pihak saat ini sedang bersitegang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya