Indonesia Jadi Kantor Pusat Startup Otomotif

Mobil Listrik WM EX5
Sumber :
  • Dok: WM Motor

VIVA – Dunia bisnis berbasis startup sudah lama dipraktikkan oleh para pengusaha, namun beberapa tahun belakangan ini jumlahnya mengalami peningkatan yang pesat.

Diecast Bukan Sekadar Mainan Semata

Bidang usaha yang memakai strategi tersebut bermacam-macam, mulai dari penyediaan layanan jasa transportasi hingga desain. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu sudah ada startup yang berbasis otomotif.

Perusahaan yang dimaksud adalah WM Motor International, yang berbasis di Shanghai, China dan memiliki dua investor yang bukan dari kalangan sembarangan, yakni Baidu dan Tencent.

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Merek tersebut pada 2018 meluncurkan produk perdana mereka berupa mobil listrik, yang diberi nama Weltmeister EX5. Dijual dengan harga mulai dari 139 ribuan Yuan atau setara Rp300 jutaan, kendaraan bebas emisi tersebut diklaim sudah terjual lebih dari 30 ribu unit.

WM Motor tidak hanya ingin dikenal di negara mereka saja, perusahaan yang dipimpin oleh mantan eksekutif di Volvo dan Geely tersebut juga berniat melebarkan sayap ke wilayah Asia Pasifik. Untuk melakukan itu, mereka telah berafiliasi dengan WM Motor Asia Pacific yang berbasis di Jakarta.

Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri

Interior mobil listrik WM EX5.

Photo :
  • Dok: WM Motor

“Pembentukan WMAP membawa kepercayaan diri dan rasa percaya yang sangat besar, terutama kepada produk, pelayanan dan pengalaman kendaraan berbahan energi baru”, ujar Direktur merangkap Chief Executive Officer WM Motor, Yedi Sondy melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Kamis 16 September 2021.

Meski menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat, namun negara pertama di Asia Tenggara yang jadi target pasar WM Motor adalah Filipina. Alasannya cukup sederhana, yakni karena negara tersebut menerapkan left hand drive alias setir di sebelah kiri, sama dengan yang berlaku di China.

“Di 2018, sudah terdapat 7.000 kendaraan EV (electric Vehicle) yang tercatat untuk penggunaan di dalam negara tersebut,” tuturnya.

Setelah Filipina, negara lain yang bakal jadi target pemasaran produk mobil listrik mereka adalah Vietnam, New Caledonia dan French Polynesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya