Enggak Melulu Sopir Bus Jadi Penyebab Kecelakaan

Truk tangki pengisi air terlibat kecelakaan di tanjakan Sigarbencah Semarang
Sumber :
  • ANTARA/I.C. Senjaya

VIVA – Ketika terjadi kecelakaan di jalan raya, biasanya sopir truk atau sopir bus selalu dituduh menjadi tersangka, padahal sopir ada juga pihak-pihak yang punya peran dalam menjaga keselamatan.

Haru, Sopir Bus Ini Diam-diam Bawa Para Penumpang Makan di Rumah Mertuanya saat Idul Fitri

Seperti perusahaan operator bus dan truk tersebut, karena perusahaan punya kewajiban untuk membuat kondisi kendaraan dan sopir dalam keadaan baik. Seperti pengecekan kondisi kendaraan sebelum kendaraan berangkat adalah kegiatan yang wajib dilakukan, selain itu perusahaan juga punya kewajiban untuk mengetahui kesiapan awak dan sopir sebelum mengendarai kendaraan.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Ahmad Wildan menjelaskan bahwa kecelakaan yang sering terjadi baik truk dan bus karena perusahaan yang tidak menguasai dan mengerti teknologi pada kendaraan saat dibeli.

Cegah Tragedi Tol Japek KM 58, Contraflow saat Arus Balik Dikawal Safety Car

"Harusnya perusahaan punya buku manual servis, buku manual perawatan, sehingga mekanik yang melakukan perawatan juga paham cara merawatnya. Tanya ke mekaniknya, kalau tidak mengerti harusnya diikutkan pelatihan, jangan sampai karena takut dipecat mekanik bilang paham saja, padahal tidak paham, itu bisa fatal akibatnya," ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Senin 20 September 2021.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa setiap perusahaan baik bus maupun truk wajib memberikan edukasi dan pelatihan kepada para mekanik, sehingga ketika dikendarai kendaraan dalam kondisi yang baik.

Pengendara Motor Ini Minta Ganti Rugi Usai Ambil Jalur Mobil hingga Adu Banteng, Netizen Geram

Selain itu, perusahaan juga wajib untuk memeriksa kesiapan sopirnya, karena Ahmad mengakui bahwa kecelakaan bisa terjadi lantaran pengemudinya yang belum memiliki kesiapan. 

Kesiapan itu kata Ahmad ada kesiapan fisik, seperti kondisi badan yang tidak fit atau kurang tidur. "Sopir yang mengemudi dalam kondisi belum tidur selama 24 jam terakhir, sama seperti sopir tersebut mengonsumsi minuman beralkohol," tuturnya.

Selain itu sama seperti mekanik, sopir yang tidak paham pun harus diberikan edukasi atau pelatihan, Ahmad menyebutkan tak jarang sejumlah sopir yang kebingungan dengan kendaraan operasionalnya, karena kendaraannya keluaran terbaru atau memiliki teknologi yang lebih canggih.

"Karena kadang, banyak perusahaan yang main asal beli saja kendaraan, tapi kurang paham dengan sejumlah fitur yang tertanam pada kendaraan tersebut, parahnya mereka enggak punya manual book-nya," bilang Ahmad.

Nah, uraian tersebut adalah faktor yang juga bisa mengakibatkan kecelakaan, makanya ketika terjadi kecelakaan jangan hanya sopir yang disalahkan, karena bisa saja kesalahan yang dilakukan oleh sopir merupakan rentetan kesalahan yang dilakukan mekanik yang tidak paham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya