Daihatsu Indonesia Bicara Mobil Baru yang Lebih Irit dari LCGC

Daihatsu Rocky Hybrid
Sumber :
  • Creative311.com

VIVA – Daihatsu dikenal sebagai produsen otomotif, yang mampu membuat mobil dengan biaya yang efisien serta irit dalam pemakaian bahan bakar. Hal itu terbukti dari model terbaru yang mereka hadirkan di Indonesia, yakni Daihatsu Rocky.

Aksi Pengendara Motor Serobot Jalur Mobil, Saat Ditegur Malah Lebih Galak

Kendaraan yang masuk dalam kategori compact sport utility vehicle atau SUV itu hadir dalam dua pilihan mesin, yani 1.000cc Turbo dan 1.200cc, serta dipasarkan dengan harga mulai dari Rp178 jutaan on the road DKI Jakarta.

Menurut hasil pengujian tim dari PT Astra Daihatsu Motor, mobil berkapasitas lima orang itu memiliki konsumsi bahan bakar 18 hingga 19 kilometer per liter. Angkanya nyaris menyamai syarat yang ditetapkan untuk mobil low cost green car atau LCGC, yakni 20 km per liter.

Mobil Bermasalah atau Ada Kondisi Darurat saat Melewati Jalur Contraflow, Menepi ke Mana?

Belum lama ini beredar informasi, bahwa Daihatsu sedang menyiapkan Rocky versi yang lebih irit lagi untuk pasar Jepang. Jantung pacunya memakai kombinasi mesin konvensional dengan motor listrik, atau yang biasa dikenal dengan istilah hybrid.

Dengan gabungan dua teknologi itu, penghematan yang bisa didapatkan untuk pemakaian BBM yakni sekitar 20-30 persen. Jika dimasukkan ke dalam data Daihatsu Rocky 1.2L, maka hasilnya adalah 22 hingga 23 km per liter.

Mobil Ini Laku 100 Ribu Unit dalam 3 Bulan

Saat dikonfirmasi apakah Daihatsu Rocky Hybrid bakal dihadirkan di Indonesia, Research and Development Testing Department Head ADM, Audi Tarantini mengaku bahwa hal itu mungkin saja terjadi.

“Semua kemungkinan ada, tapi saya harus riset dulu soal itu. Bagaimana karakter mesin tersebut, apakah sesuai Indonesia. Baterai itu kelemahannya suhu, air, debu, dan getaran,” ujarnya usai sesi test drive Daihatsu Rocky 1.2L di Karawang, Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif Kamis 7 Oktober 2021.

Audi menjelaskan, kondisi jalanan dan iklim Indonesia yang berbeda dengan Jepang membuat tidak semua teknologi otomotif bisa dihadirkan di dua wilayah itu.

“Debu merusak, kemudian menyetrum atau enggak. Getaran di jalanan Indonesia juga luar biasa. Kondisi ini kami selidiki, komposisi yang pas untuk Indonesia,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya