- Farhan/VIVA.co.id
VIVA – PT Eurokars Prima Utama (EPU) selaku distributor mobil Ferrari di Indonesia resmi meluncurkan supercar ganas bernama Ferrari SF90 Spider di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Kendaraan berstatus completely build up (CBU) dari Italia tersebut dihadirkan untuk kaum kaya yang gemar beradu kencang.
General Manager EPU, Nini Chiandra mengaku senang dengan kehadiran Ferrari SF90 Spider di Indonesia. Sebab, dengan tampilan ala kabriolet yang unik dan kecepatan di atas rata-rata, kendaraan tersebut diyakini mampu menjadi tren baru di pasar supercar Tanah Air.
“Setelah model Stradale, kami sekarang menghadirkan Ferrari SF90 (di Indonesia). Mesinnya sama-sama bertenaga, tapi ini beratap,” ujar Nini saat peluncuran produk, dikutip VIVA Otomotif, Jumat 8 Oktober 2021.
Ferrari SF90 Spider. Foto: Farhan/VIVA.co.id
- Farhan/VIVA.co.id
Sebenarnya, di pasar global, mobil kencang tersebut sudah mulai dijual sejak tahun lalu. Bahkan di Malaysia, konsumen sudah bisa memesannya sejak Juni 2021. Meski terbilang telat masuk Indonesia, namun Eurokars yakin, euforianya tak berkurang.
Secara tampilan, Ferrari SF90 Spider dengan Stradale sebenarnya hampir sama, yakni mengandalkan desain ramping dengan aksen mematah di seluruh bagian. Hanya saja, pada versi Spider, pabrikan melengkapinya dengan atap keras yang bisa dibuka-tutup, alias convertible.
Selain tampilan, jantung mekanis yang tertanam di tubuh SF90 Spider juga sama dengan Stadale. Itu artinya, kendaraan tersebut menggunakan mesin V8 twin turbo 3.990cc dengan muntahan tenaga maksimum 769 daya kuda.
Mesin tersebut digabungkan dengan tiga motor listrik MGUK (Motor Generator Unit-Kinetic) yang dapat menghasilkan total tenaga 986 daya kuda. Mesin listrik sendiri terpasang dua buah di roda depan, dan satu di antara mesin dengan transmisi.
Ferrari SF90 Spider. Foto: Farhan/VIVA.co.id
- Farhan/VIVA.co.id
Sayangnya, Eurokars tak mau membocorkan berapa harga jual supercar tersebut di Indonesia. Namun, sebagai gambaran, di Eropa unitnya dibanderol mulai Rp7 miliaran. Sementara konsumen yang hendak membelinya, harus inden hingga berbulan-bulan.
“Itu (ketersediaan) tergantung waiting list. Kalau pesan sekarang, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa (datang unitnya),” kata Nini.
