- Istimewa
VIVA – Indonesia sudah lama menjadi negara swasembada kendaraan bermotor, mulai dari mobil hingga sepeda motor. Selain memenuhi kebutuhan lokal, ada juga unit yang dikapalkan ke luar negeri.
Bahkan angka ekspor kendaraan buatan PT Suzuki Indomobil Motor pada tahun lalu, berkontribusi lebih besar dibandingkan dengan unit yang dipasarkan di dalam negeri.
“2020 tahun yang sangat sulit karena pandemi. Bulan April kondisi ekspor kami lebih bagus dari domestik, sehingga kontribusi ekspor sangat baik dan bisa membantu Suzuki,” ujar Production Planning Control Assistant Department Head SIM, Apriyanto di pameran GIIAS 2021, dikutip VIVA Otomotif Kamis 18 November 2021.
Apriyanto menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan ekspor ke 85 negara. Mereka juga melirik negara-negara lain yang disebut dengan istilah Blue Ocean, yang pasarnya masih terbuka luas karena jumlah pemainnya masih terbilang sedikit.
“Produk roda empat dari awal tahun kami lagi berusaha eksplorasi pasar Amerika Latin dan Karibia. Kemarin kami baru selesai dapat persetujuan untuk ekspor ke Irak,” tuturnya.
Head of 4 Wheel Export SIM, Domu Arisanto menambahkan bahwa saat ini ada puluhan unit mobil buatan pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat yang dikapalkan ke Negeri 1.001 Malam.
“Kami mulai pengiriman ke Irak november ini, kuantitinya sekitar 20-an unit. Satu tahun ini kami harapkan berlanjut untuk menambah destinasi di Timur Tengah. Sebelumnya sudah ada Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar. Model yg banyak diminta adalah New Carry,” ungkapnya.
Jika New Carry yang dikirim dalam bentuk utuh alias completely built up jadi produk SIM yang paling banyak diekspor, lain halnya dengan unit completely knock down atau CKD.
“New Carry menjadi porsi terbesar di CBU, kemudian XL7 dan Ertiga. Untuk CKD, mayoritas Karimun Wagon R. Sampai dengan Oktober ini kami sudah mengekspor 50.798 unit, target kami 65 ribu berarti realisasi 80 persen,” jelasnya.