Ada Mobil Ala Formula E Karya Anak Bangsa di IEMS 2021

Mobil listrik karya SMKN 3 Mataram.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar (Mataram)

VIVA – Mobil listrik binaan PLN karya pelajar SMKN 3 Mataram, tampil di ajang Indonesia Motor Show atau IEMS 2021 yang digelar di Tangerang, Banten. Mobil yang diberi nama R-One SMEKTI itu memiliki konsep Formula E, yang memanfaatkan listrik sebagai energi.

Ini Syarat dan Cara Mudah Mengurus BPKB Hilang

Ajang IEMS 2021 dibuka langsung Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal (Pur) Moeldoko di Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Serpong Tangerang.

R-One SMEKTI merupakan karya anak bangsa, yang dibina oleh PLN Peduli melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara.

Bukan Fortuner, Nomor Pelat TNI yang Viral Ternyata Terdaftar untuk Pajero Sport

Mobil  itu mendapat perhatian dan antusiasme dari beberapa pengunjung, karena SMKN 3 Mataram menjadi satu satunya sekolah menengah yang mendapat undangan dari BRIN untuk ikut memamerkan hasil karyanya pada ajang yang bertaraf nasional tersebut. 

Pembukaan pameran IEMS 2021

Photo :
  • Istimewa
Mengenaskan, Ini Penampakan Mobil-mobil Mewah Terendam Banjir di Dubai

General Manager UIP Nusra, Josua Simanungkalit mengatakan keikutsertaan Molis R-One SMEKTI pada ajang nasional tersebut merupakan wujud nyata dukungan PLN melalui PLN Peduli pada dunia pendidikan, dan program ini sejalan dengan transformasi PLN dalam kampanye program electrifying lifestyle

"Apabila melihat era ke depan, kendaraan listrik menjadi sebuah keniscayaan, dan apa yang di tunjukkan oleh anak-anak SMK ini menunjukkan bahwa SDM kita itu siap untuk era electric vehicle," ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Jumat 26 November 2021.

Peneliti senior BRIN, Prof Dr Eniya L Dewi menuturkan bahwa hasil karya SMKN 3 Mataram ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah mampu melakukan konversi dari teknologi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

"Pendekatan seperti ini yang harus diperbanyak, kemudian dikembangkan, kemampuan untuk mengkonversi menjadi awal untuk memulai, dan apresiasi untuk PLN yang bersedia mendukung pengembangan ini dan dimulai di dunia sekolah menengah," tutur Eniya. 

Senada juga disampaikan peneliti senior BPPT, Ganesha Tri Chandrasa, bahwa inisiasi untuk memulai konversi kendaraan konvensional  dimulai dari dunia pendidikan.

"Ke depan, SMKN 3 Mataram  akan kita coba proyeksikan untuk menjadi pilot project dalam hal mengkonversi kendaraan listrik di Indonesia timur, dan PLN telah memulainya. Saya berharap kolaborasi ke depan jadi lebih mantap," katanya.

Sebagai informasi, mobil listrik tersebut memakai motor penggerak berkekuatan 5 kilo Watt, serta baterai berkapasitas 72 V/100 Ampere hours dan tenaga disalurkan ke sistem penggerak depan melalui transmisi empat percepatan. Kecepatan puncaknya 50-60 kilometer per jam, dan jarak tempuh 90 km.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya