- Screenshoot Instagram
VIVA – Toyota Alphard menjadi salah satu mobil kelas atas yang diminati di Indonesia. Mobil berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) itu kerap digunakan para selebritis, dan pejabat negara sebagai kendaraan sehari-harinya.
Tahun ini Alphard mendapatkan pembaharuan fitur yang lebih canggih. Melansir situs Toyota Indonesia, MPV premium itu ditawarkan tiga varian, harganya mulai Rp1,115 miliar tipe 2.5 X AT sampai Rp1,543 miliar tipe 3.5 Q AT.
Berkaca dari harga jualnya maka tidak heran jika pemilik Alphard orang kaya. Diperuntukan sebagai kendaraan keluarga di jalan raya dengan konfigurasi tujuh penumpang, dan bangku baris kedua model captain seat.
Meski dilahirkan sebagai mobil on road, namun ada saja yang nekat melewati jalan ekstrim layiknya medan off road. Hal itu terlihat dari video yang dibagikan Instagram @worldcarstuff dikutip Viva Otomotif, Senin 29 November 2021.
Dalam tayangan itu tampak Alphard berwarna merah dengan status pelat nomor asal Sulawesi Tenggara berjibaku melewati jalanan berlumpur. Padahal MPV itu hanya mengandalkan penggerak roda depan, dan ground clearance rendah.
Tapi berkat bantuan warga sekitar, permukan jalan tanah yang basah itu mampu dilewatinya, meskipun tidak diperlihatkan proses Alphard tersebut berhasil keluar dari medan ekstrim tersebut.
Berdasarkan penampilan eksteriornya, Alphard tersebut diduga lansiran 2018-2019. Dalam kondisi bekas mengutip beberapa platform jual beli online, banderolnya saat ini untuk daerah DKI Jakarta masih Rp800-900 jutaan.
Desain eksterior yang meliputi bodi, grill dan lampu utama masih serupa dengan edisi 2020-2021 yang saat ini sudah mendapatkan penambahan fitur lebih canggih. Ditawarkan dua pilihan mesin bensin, yakni 2.500cc, dan 3.500cc.
Fitur-fitur keamananannya yang disebut Toyota Safety Sense meliputi PCS (Pre-Collision System), LDA (Lane Departure Alert), DRRC (Dynamic Radar Cruise Control). Lalu AHB (Automatic High Beam), TPMS (Tiree Pressure Monitoring System).
Selain itu, fitur ICS (Intelligent Clearance Sonar) yang awalnya disematkan pada 6 titik, kini menjadi 8 titik tersebar pada bagian depan 4 titik, dan belakang 4 titik. Tujuannya untuk memonitoring mobil lebih mudah saat di berbagai kondisi.
