- Nikkei
VIVA – Suzuki menjadi salah satu pabrikan otomotif, yang ikut terlibat dalam pengembangan elektrifikasi kendaraan. Mereka sudah memulainya, dengan mengenalkan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki atau SHVS beberapa tahun lalu.
Produk pertama mereka yang disematkan teknologi masa depan itu adalah Suzuki Ertiga bermesin diesel, yang juga sempat dipasarkan di Indonesia. Perusahaan asal Jepang itu juga dikabarkan sedang menguji coba mobil listrik di India.
Pekan lalu, Managing Director Suzuki Indonesia, Shodiq Wicaksono mengatakan bahwa pihaknya memutuskan untuk menghentikan penjualan Karimun Wagon R di Tanah Air, karena hendak fokus mengembangkan elektrifikasi kendaraan dalam wujud hybrid, karena dianggap saat ini lebih terjangkau untuk konsumen.
“Kami sedang bersiap untuk mengenalkan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat. Namun, kami juga harus jeli melihat daya beli masyarakat Indonesia secara umum saat ini,” ujarnya.
Suzuki Gear yang menjadi salah satu model kei car di Jepang
- VIVA.co.id/Pius Mali
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Nikkei, Senin 29 November 2021, rencana pengembangan kendaraan listrik yang diungkapkan Shodiq juga sedang dilakukan di negara Negeri Matahari Terbit.
Chief Executive Officer Suzuki Motor Corporation, Toshihiro Suzuki mengungkapkan bahwa pihaknya akan mulai memasarkan mobil listrik murni pada 2025 mendatang.
Toshihiro mengaku, bahwa Suzuki terlambat untuk menghadirkan mobil dengan teknologi canggih itu. Namun, ia mengatakan bahwa hal itu dikarenakan pihaknya mencari model yang tepat untuk memberi kepuasan pada pembeli.
“Saya tidak menyangkal bahwa kami ketinggalan dari kompetitor. Tapi, pengembangan infrastruktur dan pembuatan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen jadi kunci penting,” tuturnya.
Toshihiro juga mengungkapkan, bahwa meski mobil listrik buatan China sudah banyak beredar dengan harga cukup terjangkau, namun ia tidak yakin produk tersebut cocok dipakai sehari-hari di Jepang.
Meski belum mengungkapkan apa mobil Suzuki yang bakal memakai motor listrik dan baterai sebagai penggeraknya, namun Toshihiro menuturkan bahwa harganya akan setara dengan model kei car.
“Jika kami akan menjual mobil listrik dalam wujud kei car, maka harganya harus berada di batas 1 juta Yen (Rp126 jutaan),” jelasnya.
