Kemenhub Hadirkan Bus BTS di Banyumas

Teman Bus Kemenhub.
Sumber :
  • Dok: Ditjen Hubdat Kemenhub

VIVA – Bukan hanya di perkotaan, masyarakat yang tinggal di daerah juga masih banyak yang memanfaatkan layanan dari transportasi umum. Hal itu mendorong Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, untuk mengadakan program Teman Bus.

Bus Hino RM 280 ABS Jadi Andalan di Kalimantan Tengah

Pada bulan ini, Kabupaten Banyumas menjadi kota ke-7 yang dilayani oleh Teman Bus dan menjadi kota kedua di tahun ini yang mendapatkan fasilitas tersebut. Skema yang diterapkan kepada para pengguna yakni Buy The Service atau BTS.

“Banyumas termasuk ke dalam lima daerah yang telah disiapkan sistem BTS oleh Kementerian Perhubungan,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 6 Desember 2021.

Tarif Bus Transjakarta Rp3.500 Rute Kalideres-Bandara Soetta Berlaku 1 Mei 2024

Budi menuturkan, hasil penelitian yang dilakukan oleh tim independen menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah Banyumas dan sekitarnya sudah lama terbiasa menggunakan bus untuk bepergian.

Teman Bus Kemenhub.

Photo :
  • Dok: Ditjen Hubdat Kemenhub
Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

“Hasil evaluasi, penelitian, dan kajian yang dilakukan oleh tim independen dipimpin oleh pakar transportasi, Djoko Setijowarno memperlihatkan masyarakat Banyumas masih familiar dengan angkutan umum,” tuturnya.

Teman Bus di kabupaten Banyumas akan melayani tiga koridor, yakni:
1. Koridor 1: Pasar Pon - Terminal Ajibarang. Dalam jarak tempuh PP 39 km.
2. Koridor 2: Terminal Notog - Terminal Baturaden Bawah. Dalam jarak tempuh 48 km.
3. Koridor 3: Terminal Kebon Dalem - Terminal Bulupitu. Dalam jarak tempuh 47 km.

Ketiga koridor tersebut telah dikonsepkan ramah disabilitas, yaitu dilengkapi dengan lantai rendah di bagian belakang bus serta ramp sebagai akses bagi pengguna kursi roda.

“Sebelumnya, untuk kabupaten Banyumas telah diajukan sebanyak 5 koridor antar kabupaten. Karena kemampuan anggaran, alhasil kami memilih kembali kabupaten kota yang akan diberikan BTS untuk mengurangi koridornya,” ungkapnya.

Dirjen Budi menjelaskan, tahun depan Ditjen Hubdat akan menganggarkan dana sebesar Rp800 miliar untuk BTS di 10 kota besar. Khusus untuk satu koridor di Bandung dan dua koridor di Surabaya akan menggunakan bus listrik.

“Angkutan umum pada sebuah negara maju telah menjadi backbone. Jadi, jika Purwokerto atau Banyumas ingin disebut sebagai kota yang maju dan modern, kami harapkan dapat kampanye kepada masyarakat sekitar untuk menggunakan bus ini,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya