VIVA – Belakangan ini nama Gibran Rakabuming Raka sering menjadi pemberitaan media nasional. Mulai dari ketegasannya memecat anak buah yang terbukti melakukan pungutan liar, hingga kekecewaannya terhadap sanksi yang dijatuhkan pada ulah sopir Batik Solo Trans yang mengirim chat meminta foto penumpang cantik.
Selain kiprahnya sebagai Wali Kota Solo, Gibran juga tenar di kalangan para pencinta dunia otomotif. Hal itu lantaran ia tidak segan-segan menunjukkan hobinya dalam bidang sepeda motor.
Gibran pun senang memodifikasi motor kesayangannya, seperti Honda CB yang dimodifikasi dengan gaya cafe racer, dan Royal Enfield Classic 500 yang juga dimodifikasi bergaya bobber.
Di dunia otomotif, Gibran pun pernah membuat geger dengan mencoba menggeber sedan terbuas Toyota bersama sang adik Kaesang, sedan tersebut adalah Toyota Supra GR yang dibekali mesin 3.000cc twin-scroll turbocharger.
Kaesang dan Gibran test drive Toyota Supra
- Dok: TAM
Meski statusnya anak presiden dan pengusaha, namun Gibran terlihat cukup sederhana soal selera pemilihan mobil. Hal itu tampak dari data harta kekayaan yang dilaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi, dikutip VIVA Otomotif Rabu 19 Januari 2022.
Walaupun tidak ada kendaraan mewah, tapi koleksi mobilnya Gibran cukup banyak. Total ada 8 unit kendaraan yang dimilikinya, tiga unit sepeda motor dan lima unit kendaraan roda empat.
Koleksi motornya Gibran adalah Honda Scoopy tahun 2015 yang harganya sekitar Rp7 juta, Honda CB-125 tahun 1974 yang harganya sekitar Rp5 juta, dan Royal Enfield Classic 500 tahun 2017 yang kisaran harganya sekitar Rp40 juta.
Sementara koleksi mobil Gibran adalah Toyota Avanza dua unit tahun 2016 dan 2012 dengan kisaran harga sekitar Rp90 juta dan Rp60 juta, Isuzu Panther tahun 2012 kisaran harganya Rp70 juta, Daihatsu Grand Max tahun 2015 harganya sekitar Rp60 juta dan Mitsubishi Pajero Sport tahun 2016 dengan kisaran harga sekitar Rp350 juta.
Prabowo Minta Pendukungnya Tak Lakukan Aksi di MK
Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk membatalkan aksi damai yang rencananya dilakukan di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
