Kecelakaan Balikpapan, Pakar: Jam Terbang Sopir Truk Masih Rendah

Tangkapan layar rekaman kecelakaan truk tabrak kendaraan di Balikpapan
Sumber :
  • CCTV Rapak

VIVA –  Media sosial baru saja dihebohkan dengan kecelakaan maut yang terekam kamera CCTV di Jalan Soekarno-Hatta, Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur.

2 Motor Adu Banteng di Kembangan Jakbar, 1 Orang Tewas

Melalui video unggahan akun Twitter @e81n, terlihat truk kontainer melaju cepat dari lajur kiri ke kanan menuju kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah, hingga akhirnya menabrak mobil dan motor yang ada di lokasi.

Mobil pribadi, angkutan umum, dan pengendara sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah itu hancur dan terlempar saat truk berukuran besar tersebut menabraknya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Tangis Keluarga Pecah saat Terima 12 Jenazah Korban Kecelakaan Maut KM 58

Kecelakaan Balikpapan terjadi pada pukul 06.19 WIB, Jumat 21 Januari 2022. Berdasarkan informasi sementara pihak kepolisian yang dirangkum dari beberapa sumber, kecelakaan itu menewaskan lima orang, dan empat lainnya terluka.

Kecelakaan maut di Rapak Balikpapan Kaltim

Photo :
  • Facebook @Evfantri
12 Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek Teridentifikasi, Ini Daftarnya

Sementara melalui informasi dari unggahan video di media sosial, ada belasan korban jiwa. “Pagi ini di Balikpapan, 19 meninggal. Ini bukan kejadian pertama, mau berapa banyak lagi korban,” tulis status postingan akun Twitter tersebut.

Tidak diketahui penyebab truk bisa menabrak kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah, hingga berpindah lajur. Namun diduga sopir di dalam kendaraan pengangkut barang tersebut lalai, dan hilang kendali.

Director Training Safety Defensive Consultant, Sony Susmana mengatakan, berkaca dari video yang beredar di media sosial, ada dugaan kuat sopir truk itu hilang kendali hingga mengabaikan keselamatan pengguna jalan lainnya.

“Ada tiga alternatif untuk menghindari kendaraan yang berhenti, yaitu sopir bisa ke kiri, atau ke arah pohon, atau ke tengah menghantam mobil dan motor, atau ke kanan ke arah lajur yang berlawanan,” ujar Sony kepada Viva Otomotif, Jumat 21 Januari 2022.

Lebih lanjut pakar berkendara itu menjelaskan, penyebabnya masih banyak pengemudi truk dengan pengalaman sedikit, sehingga saat situasi yang berbahaya tidak bisa mengambil sikap untuk tidak membahayakan orang lain.

“Kalau pengemudi yang jam terbangnya rendah, dia akan mencari keselamatan untuk dirinya sendiri tidak untuk orang lain,” tuturnya.

Menurutnya jika sopir truk maut itu lebih memilih mengambil arah kanan tentu berhadapan dengan pohon yang bisa mencelakaan dirinya. Oleh sebab itu, diduga dia lebih mengambil keputusan untuk jalan lurus menabrak pengguna jalan.

“Dia ambil keputusan menabrak lurus dengan harapan kendaraan yang ditabrak itu kalah, sehingga resiko keselamatannya lebih tinggi dengan fatal yang lebih kecil,” sambung Sony.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya