Mobil Listrik Buatan Indonesia yang Lebih Canggih Siap Hadir

Mobil listrik Hyundai Ioniq 5.
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA – Salah satu cara menekan emisi gas buang yang dihasilkan dari mesin kendaraan bermotor adalah beralih menggunakan sumber energi listrik. Seperti yang dilakukan sejumlah pabrikan mobil di dunia, termasuk di Indonesia.

Honda Kenalkan 3 Mobil Listrik Terbarunya Ye Series, Siap Jegal BYD

Bahkan dalam waktu dekat, Hyundai siap produksi mobil listrik di Indonesia dengan memanfaatkan pabrik terbarunya di Cikarang, Jawa Barat. Produk tersebut adalah Hyundai Ioniq 5 yang dibekali teknologi canggih.

Hyundai Ioniq 5

Photo :
  • Carscoops
Penggunaan SPKLU di Jakarta Naik Tiga Kali Lipat Selama Periode Lebaran

“Kali ini saya jawab, bahwa Ioniq 5 akan diproduksi di Indonesia. Itu sudah pasti, next segmen kelasnya di atas Kona EV dan Ioniq EV yang ada sekarang,” ujar Chief Operating Officer PT HMID, Makmur di Bali, dikutip VIVA Otomotif Kamis 27 Januari 2022.

Diperkenalkan pertama kali di Korea Selatan pada Februari 2021, SUV tanpa emisi tersebut dibekali dua pilihan baterai, dan tiga sumber penggerak. Untuk baterai 58 kWh dengan penggerak roda depan, atau belakang bisa melesat 185 kilometer per jam.

Nissan Kembangkan Baterai Canggih untuk Mobil Listrik

Sedangkan baterai 72,6 kWh dengan penggerak empat roda, alias all wheel drive tenaganya 225 kW atau setara 300 daya kuda, dan torsi 605 Newton meter. Untuk berlari dari diam ke 100 km per jam hanya butuh waktu 5,2 detik.

Dibangun menggunakan platform E-GMP, SUV kompak bertenaga listrik itu dapat memanafaatkan tempat pengisian baterai dengan daya 400-800 Volt tanpa memerlukan adaptor tambahan. Artinya tinggal colok di sumber kelistrikan.

Sebab Hyundai mengandalkan teknologi pertama yang dipatenkan di dunia dengan sistem multi-charging, yang mengoperasikan motor dan inverter secara bersaamaan untuk meningkatkan daya dari 400 volt menjadi 800 volt secara stabil

Sedangkan jika sumber kelistrikan di rumah, atau di tempat pengisian umum hanya berkekuatan 350 kW maka waktu yang dibutuhkan hanya 18 menit untuk mengisi baterai dari 10 persen ke 80 persen. Dan untuk menempuh jarak 100 km berdasarkan pengetesan WLTP hanya perlu diicolok selama 5 menit. 

Kemudian versi penggerak dua roda dengan baterai 72,6 kWh, jarak tempuhnya dalam keadaan baterai terisi penuh mencapai 470-480 kiloemeter, berdasarkan pengetesan Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Procedure (WLTP).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya