Untung Rugi Beli Mobil Dalam Kondisi On The Road dan Off The Road
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Kendaraan bermotor yang dijual dalam kondisi baru umumnya berstatus on the road, artinya konsumen atau pembeli tidak perlu repot mengurus surat-surat kendaraan. Sehingga bisa langsung digunakan di jalan raya.
Surat-surat yang dimaksud meliputi STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), dan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) yang diberikan langsung bersamaan dengan pelat nomor. Namun hanya berlaku untuk pembelian tunai.
Sebab jika pembelian kredit, BPKB akan ditahan oleh perusahaan pembiyaan, dan baru akan diberikan kepada debitur setelah cicilan lunas. Untuk mendapatkan surat-surat kendaraan tersebut membutuhkan beberapa proses.
Ilustrasi STNK
- Seva.id
Di mana pihak kepolisian yang akan menerbitkan STNK dan BPKB dari kendaraan terbaru, mengingat mengurus identitas kendaraan tersebut cukup memakan waktu, maka mobil atau motor baru dijual dalam kondisi on the road.
Berbeda dengan mobil mewah yang dijual oleh importir umum, atau produsen resminya di Tanah Air. Sebagian besar super car, sport car, atau moge yang harganya menyentuh miliaran rupiah dilego dalam kondisi off the road.
Tujuannya untuk menarik minat konsumen bahwa banderolnya terjangkau, padahal jika dihitung dari biaya penerbitan STNK dan BPKB jauh lebih mahal. Belum lagi, konsumen harus meluangkan waktu untuk memproses surat-surat tersebut.
Lantas apa keuntungan, dan kerugian membeli kendaraan dalam kondisi on atau off the road? Berdasarkan informasi dari situs resmi Suzuki Indonesia, dikutip Viva Otomotif, Senin 21 Februari 2022, harga on the road biasanya ditentukan dari pajak di daerah tersebut.
Sehingga hal itu lah yang membuat harga mobil, atau motor baru antara Jabodetabek dan luar Pulau Jawa misalnya akan berbeda. Umumnya membeli kendaraan baru di Jakarta jauh lebih murah, dibandingkan derah lain.
Diketahui kelebihan yang ditawarkan dari status on the road adalah konsumen sudah mendapatkan surat-surat kendaraan agar legal di jalan raya. Kekurangannya, harga lebih mahal karena sudah terhitung dari pajak dan lain-lain.
Selain itu nama kendaraan sudah sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang diserahkan ke diler saat proses pembelian, baik itu tunai atau kredit.
Sedangkan, keuntungan off the road lebih hemat terutama untuk kendaraan mewah. Namun belum bisa digunakan di jalan raya, karena masih illegal belum dilengkapi surat-surat sehingga identitas kendaraan tidak diketahui.
Selain itu biaya yang dikeluarkan secara pribadi, atau per orangan saat mengurus surat-surat kendaraan umumnya lebih mahal dibandingkan paket yang disediakan dari produsen brand tersebut melalui jaringan dilernya.
