Eks Menteri Keuangan Jadi Sopir Taksi Online Demi 4 Anak

Eks Menkeu Afghanistan Khalid Payenda
Sumber :
  • Cartoq

VIVA – Menjadi seorang menteri merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, apalagi jika ditugaskan untuk mengelola uang negara. Selain mendapat fasilitas, gaji yang diperoleh juga sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Soroti Sidang Sengketa Pilpres, Refly: Kita Dibohongi 4 Menteri, Seolah-olah Everything Is Ok

Hal itu pula yang sempat dialami oleh Khalid Payenda, sebelum ia memutuskan untuk mundur dari kursi sebagai Menteri Keuangan Afghanistan.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Cartoq, Jumat 25 Maret 2022, Khalid yang pernah menangani budget senilai US$6 miliar atau setara Rp86 triliun tak lagi menjadi menteri keuangan karena berseberangan pendapat dengan Perdana Menteri Afghanistan, Ashraf Ghani.

Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?

Keputusannya ternyata tepat, karena tak lama kemudian pemerintahan negara tersebut berhasil digulingkan dan kini dikuasai oleh Taliban. Tujuh bulan setelah mundur, Khalid terlihat mengemudikan mobil Honda Accord di Amerika Serikat.

Honda Accord Hybrid 2019

Photo :
  • Honda
Isu Demokrat Bakal Dapat Jatah 4 Menteri, Demokrat: Itu Rahasia Mas AHY dan Pak Prabowo

Saat diwawancarai oleh jurnalis, ia mengaku bahwa saat ini tinggal di negara itu dan bekerja sebagai sopir taksi online. yaitu Uber. Dalam sehari, Khalid mengaku bisa membawa pulang uang US$150 atau sektar Rp2,1 juta.

Walaupun itu jauh lebih kecil dari gajinya sebagai menteri, namun Khalid mengaku tetap bersyukur karena uang sebanyak itu cukup untuk memberi makan istri dan empat anaknya, dan juga mereka bisa hidup tenang.

“Jika saya menyelesaikan 50 perjalanan dalam dua hari ke depan, saya akan mendapat bonus US$95 (Rp1,3 juta),” ujarnya.

Khalid bukan satu-satunya menteri yang harus merasakan kerja kasar, di Jerman ada rekannya Sayed Sudaat yang dahulu bekerja sebagai Menteri Komunikasi di Afghanistan.

Sayed berusaha memenuhi kebutuhan hidup, dengan bekerja sebagai kurir mengendarai sepeda. Padahal, ia memegang gelar dalam bidang Komunikasi dan Teknologi Informasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya