- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Setelah resmi dipasarkan di negara asalnya tahun lalu, akhirnya All New Honda HR-V dijual di Indonesia. Mobil ini hadir dalam empat tipe, dan salah satunya dibekali mesin turbocharger.
Diketahui mobil ini diproduksi secara lokal, dengan kandungan bahan lokal di atas 80 persen. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp362,9 juta hingga Rp513,9 juta, dengan status on the road DKI Jakarta.
Tipe yang paling mahal adalah HR-V RS, yang dibekali berbagai macam fitur terbaru dan canggih demi keamanan dan kenyamanan pengguna selama perjalanan.
Salah satu fitur yang jadi andalan di tipe itu dan juga HR-V SE CVT, yaitu adanya panoramic sunroof berupa kaca berukuran besar di bagian atap yang bisa dibuka-tutup sesuai kebutuhan.
Panoramic roof All New Honda HR-V
- VIVA/Yunisa Herawati
HR-V generasi pertama juga dibekali dengan fitur tersebut, hanya saja ukurannya lebih kecil tapi bisa diakses secara elektrik. Sementara, pada model terbaru justru memakai cara manual.
Large Project Leader of All-new Honda HR-V Honda Motor Company, Automobile Operations, Monozukuri Center, Yoshitomo Ihashi mengatakan bahwa ada alasan khusus mengapa mereka tidak memasang teknologi canggih pada All New Honda HR-V.
Menurutnya, tujuan dari perubahan tersebut yakni karena Honda ingin memberikan perasaan lebih luas kepada konsumen, supaya mereka merasakan lebih banyak pemandangan alam.
“Sekarang lebih besar ukurannya, dan semuanya kaca jadi bisa menampilkan panorama lebih luas,” ujarnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dikutip VIVA Otomotif Senin 23 Mei 2022.
Meski mekanismenya manual, namun Ihashi memastikan bahwa kaca tersebut sudah dilapisi dengan teknologi penolak sinar ultraviolet atau UV, sehingga semua orang yang berada di dalam kabin tetap aman.
Namun, Honda tetap menyematkan tirai yang berfungsi menutup panoramic sunroof tersebut. Lantas, mengapa benda ini masih dibutuhkan sementara kaca sudah memakai lapisan penolak UV?
“Ada situasi di mana sunshade dibutuhkan untuk menutup, agar bagian dalam tidak terlihat. Misalnya di jalan tol, mendahului truk yang sudut pandangnya lebih tinggi. Jadi, untuk privasi,” tuturnya.
