- Dok: HPM
VIVA – Tahun lalu pemerintah memberi insentif pajak barang mewah atau PPnBM, untuk beberapa tipe mobil yang dipasarkan di Indonesia. Tujuannya yakni memicu minat masyarakat, untuk membeli kendaraan bermotor.
Program yang digagas oleh Kementerian Perindustrian tersebut, sukses menaikkan angka penjualan kendaraan bermotor khususnya mobil. Saat ini, relaksasi itu masih berlaku untuk jenis Low Cost Green Car alias LCGC.
Salah satu syarat agar tipe mobil bisa mendapatkan relaksasi PPnBM, yakni harus memenuhi local purchase dengan angka yang sudah ditentukan pemerintah. Hal ini kemudian dianggap oleh beberapa pihak, sebagai besaran dari kandungan lokal yang digunakan untuk membuat kendaraan itu.
Business Innovation and Sales merangkap Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan bahwa ada perbedaan antara local purchase dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN.
Interior All New Honda Brio
- HPM
“Kalau TKDN itu dilihat, materialnya berasal dari lokal atau impor, kemudian proses pembuatannya di mana dan alat dari mana,” ujarnya belum lama ini, dikutip VIVA Otomotif Sabtu 28 Mei 2022.
Sementara itu, kata Billy, local purchase hanya melihat apakah dari komponen tersebut melibatkan material atau proses pembuatan dari Indonesia.
“Misalnya pelek aluminium, itu kan ada ring dan dibuat di Indonesia, nah itu masuk hitungan local purchase meski bahan bakunya dari Dubai,” tuturnya.
Billy menuturkan, saat ini produk mobil mereka yang mengandung local purchase paling tinggi adalah Honda Brio.
“Honda Brio itu local purchase?-nya sudah mencapai 96 persen. Sisanya hanya elektrikal seperti ECU (Engine Control Unit), yang skala ekonominya sangat kecil jika dibuat di dalam negeri,” ungkapnya.
