- Farhan Nurhuda/VIVA.co.id
VIVA – Saat ini sudah banyak para produsen mobil mulai beralih dari mesin konvesional ke mesin listrik. Hal itu untuk mengurangi gas buang emisi penyebab polusi udara.
Kabar terbaru, Ferrari mengumumkan akan beralih mesin terkait produksinya di masa depan, tepatnya di 2030 mendatang. Mereka telah berkomitmen untuk memenuhi persyaratan tersebut di wilayah yang terletak di Eropa.
Kabar ini langsung di konfirmasi oleh CEO Ferrari, Benedetto Vigna yang mengatakan bahwa ada model listrik pertama yang akan disajikan pada 2025 mendatang. Jadi, hanya empat model perusahaan yang memproduksi mobil mewah ini yang masih menggunakan hybrid.
Ilustrasi gambar mobil SUV Pertama Ferrari
- Instagram @ferrari
“Sekarang, hanya ada empat model atau 20 persen kisarannya yang merupakan mobil hibrida. Model ini pertamanya adalah La Ferrari edisi terbatas yang diluncurkan pada 2013, memanfaatkan teknologi Formula 1,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari JapanToday, Jum’at 17 Juni 2022.
Lebih lanjut, dia menambahkan sisa dari model tersebut atau berkisar 80 persen siap menggunakan mesin listrik. Cara ini juga termasuk strategi yang relavan bagi perusahaan untuk memenuhi peraturan tersebut.
“Tidak hanya diwajibkan oleh peraturan emisi, tetapi yang paling penting, kami percaya dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami, seperti yang telah kami lakukan dengan Ferrari hybrid kami,” tambah Vigna.
Perusahan otomotif asal Italia itu saat ini telah memperluas jangkauanya untuk memenuhi pasar industri otomotif secara global. Diketahui. mereka akan meluncurkan produk baru kendaraan utilitas Purosangue yang telah lama ditunggu-tunggu oleh para konsumenya pada bulan September mendatang.
“Secara keseluruhan, Ferrari berencana meluncurkan 15 model baru dari tahun 2023 hingga 2026, termasuk supercar performa tinggi baru,” jelas Vigna.
Sedikit informasi, perusahaan juga sedang meluncurkan mobil mewah bernama SP48 Unica, yang hanya memiliki dua kursi. Modelnya ini ditaksir dengan harga US$ 2 juta atau setara Rp28 miliar.
