Toyota Adakan Kerja Sama untuk Perkembangan Baterai Listrik

Logo Toyota
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Beberapa produsen mobil saat ini sedang mencoba beralih mesin dari konvensional menjadi listrik untuk produksi kendaraannya. Salah satu perusahaan otomotif yang sedang berencana beralih mesin adalah Toyota.

Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah

Perusahaan asal Jepang ini telah berkomitmen untuk mengurangi gas emisi buang yang dihasilkan mobil konvensional. Nantinya, mereka menciptakan ekosistem baterai loop tertutup yang berkelanjutan untuk mesin listriknya.

Tidak sendirian, perusahaan yang terkenal dengan mobil sejuta umat ini akan berkerja sama Redwood Materials untuk mengembangkan baterai tersebut. Kedua perusahaan ini akan berfokus pada pengumpulan, pengujian, dan daur ulang baterai menjadi bahan baku untuk menciptakan rantai pasokan yang berkelanjutan.

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Toyota bekerjasama untuk perkembangan baterai baru

Photo :
  • Toyota

Wakil Presiden Group Pengembangan Bisnis Toyota, Christopher Yang megatakan kolaborasi ini dilakukan untuk mengeksplorasi serangkaian solusi baterai akhir masa pakai untuk ekosistem baterai yang diusulkan perusahaan. Bahkan mereka akan memperluas ke bidang lain seperti pemeriksaan kesehatan baterai dan manajemen data.

Spesifikasi Toyota Fortuner Hybrid yang Dijual Rp700 Jutaan

“Kami sangat senang dapat bekerja dengan Redwood Materials untuk mengidentifikasi solusi untuk powertrain listrik kami di akhir masa pakai yang berkontribusi pada visi kami untuk menciptakan ekosistem baterai melingkar yang berkelanjutan,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari Toyota, Rabu 22 Juni 2022.

Diketahui, tujuan kerja sama ini adalah untuk mengembangkan peluang masa pakai kedua baterai kendaraan listrik hibrida dari Toyota. Nantinya, kendaraan ramah lingkungan ini akan diproduksi ulang dan digunakan kembali dengan memanfaatkan serangkaian baterai baru.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Redwood Materials, JB Straubel menambahkan baterai yang dihasilkan dari kerjasama ini menawarkan sumber skala besar yang terbuat dari bahan anoda dan katoda domestik yang dihasilkan. Perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi komponen ini di Amerika Serikat pada tahun 2025 mendatang.

“Toyota membantu membuka jalan bagi transportasi yang bersih dengan diperkenalkannya Toyota Prius lebih dari 20 tahun yang lalu. Komitmen mereka tidak hanya untuk menjual jutaan kendaraan listrik pada dekade ini, tetapi juga untuk memastikan sirkularitasnya ke masa depan adalah langkah penting untuk elektrifikasi,” tambah JB.

Sedikit informasi, Toyota telah melakukan investasi besar dalam kerja sama ini dengan mengeluarkan dana US$1,29 miliar atau setara Rp19 triliun. Perusahaan  berharap dengan adanya perkembangan baterai baru ini dapat menjual delapan juta kendaraan listrik secara global di tahun 2030.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya