- Korlantas Polri
VIVA – Kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja yang bisa sebabkan kelalaian pengemudi. Banyak dari pemilik kendaraan yang masih tidak patuh terhadap peraturan lalu lintas.
Salah satunya pemilik mobil fortuner dengan nomor polisi B 1661 TJE yang mengalami kecelakaan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Diketahui, kecelakaan tersebut akibat pengemudi mengendarai mobil sembari bermain ponsel.
Menurut keterangan polisi di tempat, Polri menjelaskan saat terjadi kecelakaan sang pengemudi sedang hendak mengambil ponselnya, lantaran ada panggilan masuk atau telepon. Lalu, pengemudi mengambil ponselnya yang disimpan pada jok sebelah kiri.
Mobil mewah Fortuner berwarna hitam nyemplung ke kolam air mancur Patung Kuda.
- VIVA/ Andrew Tito.
“Penyebab kecelakaan menurut keterangan saksi yang berada di dalam mobil, pengemudi hendak mengambil HP yang sedang ada panggilan masuk. Posisi ponsel terletak di jok kursi penumpang sebelah kiri, di mana kondisi jalan agak menurun dan menikung,” ujar Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya, AKBP Jamal Alam, dikutip VIVA Otomotif dari Korlantas Polri, Jum’at 24 Juni 2022.
Lebih lanjut, Jamal menjelaskan saat mau mengambil ponsel, pengemudi langsung hilang konsentrasi. Lantas, tak lama kemudian mobil MPV itu menabrak pagar pembatas hingga masuk ke dalam kali Tebet.
“Pada saat yang bersamaan hilang kendali atau konsentrasi, kendaraan oleng dan menabrak pembatas jalan sehingga terjungkal masuk ke selokan air tebet,” jelasnya.
Adanya kecelakaan ini, Polri kembali mengimbau kepada pengendara khususnya mobil agar tetap mematuhi aturan lalu lintas yang ada di jalan. Bahaya mengemudi sembari menggunakan ponsel dapat mempengaruhi waktu reaksi manusia.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan khususnya pengemudi bahwa saat mengemudi dilarang melakukan kegiatan lain, termasuk memain ponsel. Pasalnya, waktu reaksi manusia sekitar 1 hingga 2 detik untuk memproses informasi dan memutuskan suatu reaksi atau tindakan,” imbau Jamal.
Sebagai contoh, pengemudi yang sedang melakukan kegiatan lain saat berkendara membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk memproses informasi dari mata yang melihat mobil di depan mengerem. Alhasil, otak memutuskan untuk melakukan pengereman mendadak.
