Alasan Suzuki Indonesia Lebih Pilih Mobil Asal India Ketimbang Jepang

Suzuki S-Presso meluncur di GIIAS 2022
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA Otomotif – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah resmi memboyong Suzuki S-Presso ke Indonesia dan diluncurkan perdana di GIIAS 2022. Lalu, apa alasan Suzuki Indonesia lebih memilih unit baru yang berasal dari India, ketimbang produk dari Jepang.

Suzuki Luncurkan Skuter Matik Baru Rp24 Jutaan

Harold Donnel, Head of 4W Brand Dev. & Marketing Research & IT Network PT. SIS, menjelaskan produk yang dibawa ke Tanah Air memang disesuaikan dengan kebutuhan pasar di sini. Mulai dari fitur dan harga.

“Semoga fitur yang ada cukup untuk pasar Indonesia dengan komposisi harga yang dikeluarkan di angka Rp200 jutaan tengah, istilahnya begitu,” ujar Harold saat pameran GIIAS 2022, beberapa waktu lalu.

Harga Suzuki Jimny 5 Pintu Ternyata Mengalami Kenaikan, Cek Harga Terkini

Suzuki Indonesia juga menilai perbandingan harga antara model-model yang ada di global, itu memang secara harga memang lebih kompetitif jika mendatangkan mobil hasil produksi dari India, dibandingkan yang diproduksi di Jepang.

Walau begitu, di mana pun mobil Suzuki dibuat itu tidak mempengaruhi kualitas dari produk itu sendiri. Lalu yang kedua, bahwa India sebagai pabrik induk yang terbesar di Suzuki global

Suzuki Jimny 5 Pintu Mulai Dikirim ke Konsumen

“Mereka (pabrik Suzuki di India) bisa menyediakan kestabilan angka produksi dan juga menyediakan permintaan dari negara-negara pemesan mobil Suzuki, atau dengan kata lain bisa melakukan penyesuaian produk,” katanya.

Suzuki Baleno baru di GIIAS 2022

Photo :
  • VIVA Otomotif

Suzuki S-Presso sendiri didatangkan secara utuh atau CBU (completely built up) dari India, begitu juga dengan New Baleno. Suzuki lebih pilih CBU India ketimbang Jepang karena pertimbangannya adalah harga.

"Jadi kenapa kita mendatangkan mobil-mobil India, bukan Jepang? Pertama, kembali lagi, seberapa besar market yang mau diambil Suzuki di Indonesia. Soalnya, setiap tahun kita punya target market share," papar Harold.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya