Penjualan Mobil Honda di China Alami Penurunan

Logo Honda
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

VIVA Otomotif – Baru-baru ini, Honda Motor Corp di China mengumumkan perihal penjualan produk di pasar otomotif domestik. Diketahui, perusahaan otomotif asal Jepang ini telah memasarkan beragam model mobil mulai SUV, Sedan, hingga MPV untuk para pelangganya.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

Namun sepanjang penjualan, khususnya di bulan September, mereka mengalami penurunan cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Hal itu diungkap oleh media di sana bernama Gasgoo Autonews.

Dikutip VIVA dari media tersebut, Rabu 12 Oktober 2022, perusahaan berlogo H ini mengalami penurunan sebesar 16,8 persen atau hanya mampu menjual sebanyak 101.069 unit sepanjang bulan September 2022.

Ada yang Aneh dengan Bocah Viral Tabrakkan Chery Omoda E5 di Dalam Mall

Pabrik mobil listrik Honda di China

Photo :

Bahkan pada bulan sebelumnya yakni Agustus masih tahun yang sama, mereka juga mengalami penurunan cukup besar yakni 25,97 persen. Diketahui, di negara tersebut perusahaan melakukan kerja sama dengan dua perusahaan lokal yakni GAC dan Dongfeng.

Citroen Luncurkan Mobil SUV Terbaru di Indonesia, Harga Rp200 Jutaan

Menurut catatan perusahaan lokal tersebut, untuk GAC mereka mencatat hanya berhasil menjual sebanyak 60.851 unit saja atau sebesar 0,71 persen saja pada bulan lalu. Sementara, Dongfeng pada periode yang sama juga menurun, hanya menjual 40.218 unit atau sebesar 33,15 persen.

Tercatat, selama sembilan bulan pertama tahun ini, Honda menjual 1.050.383 unit kendaraan mobil di China. Angka tersebut terbilang cukup besar, tetapi dalam catatan mereka masih mengalami penurunan 5,2 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Meski mengalami penurunan, mereka mengambil langkah strategis untuk memulihkan penjualan produk mobilnya. Langkah tersebut berupa perjanjian antara dua perusahaan lokal di sana untuk membangun usaha bersama dalam didedikasikan pengadaan baterai listrik.

Tidak hanya itu saja, mereka juga turut melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan CATL untuk memperdalam kerja sama strategis ini dalam upaya membangun mekanisme supply-demand power battery yang stabil untuk jangka panjang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya