Ini Cara Mercedes-Benz Mengelola Limbah Mobil Listrik
- Mercedes-Benz Indonesia
VIVA Otomotif – Belum lama ini, Mercedes-Benz resmi meluncurkan mobil baru EQ Series ke pasar otomotif Ineonesia. Kendaraan roda empat ini bernama EQS dan EQE, sebuah mobil listrik jenis sedan premium yang dijual kepada konsumen.
Diketahui, kendaraan ramah lingkungan ini merupakan yang pertama mereka jual di Tanah Air. Namun sejatinya, perusahaan asal Jerman ini telah memperkenalkan mobil listrik pada tahun 2016. Berkat pengembangan teknologi, pihaknya berhasil menghadirkan produk terbaru yang lebih canggih.
Mulai memproduksi kendaraan listrik secara massal, lantas bagaimana cara mengelola limbahnya? Deputy Director Sales and Marketing PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Hari Arifianto memberitahu langkah ke depannya terkait hal tersebut.
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah memikirkan langkah awal untuk mengelola limbah kendaraan listrik khususnya baterai itu ditenagai oleh perusahaan khusus dalam hal tersebut. Ini menjadi bentuk mereka sebagai tanggung jawab dalam menjual kendaraan listrik di Tanah Air.
"Untuk pengelolaan limbahnya kami bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia, yang pastinya sudah bersertifikat menangani B3. Tapi itu rencana awal kami, dan akan ada langkah selanjutnya," ujar Hari beberapa waktu lalu di Jakarta, dikutip VIVA Senin 12 Desember 2022.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan dalam tahap ke depannya, nanti mereka berencana akan membangun pengelolaan baterai secara global, yang dipusatkan di negara asalnya. Rencana tersebut nanti direalisasikan di tahun depan.
"Saat ini memang masih ada yang membantu, namun ke depannya kami tengah mempersiapkan pabrik pengelola limbah di Kuppenhaim, selatan Jerman untuk pembanguan recycling baterai di tahun depan (2023)," tambahnya.
Perlu diketahui, perusahaan yang disingkat Mercy ini menghadirkan pabrik tersebut dipimpin oleh anak perusahaannya bernama Licular. Tempat ini pun memiliki kapasitas penyimpanan tahunan sebesar 2.500 ton, dan bisa menghasilkan 50.000 modul baterai untuk mobil listriknya.
Sekadar informasi, mereka saat ini memang tengah serius dalam peralihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Bahkan mereka menyiapkan dana sebesar 10 miliar Euro atau sekitar Rp164 triliun untuk diinvestasikan dalam perkembangan kendaraan listrik.