Penjualan Mobil Listrik Tesla di China Alami Kenaikan Hampir 50 Persen

Logo mobil listrik Tesla
Sumber :
  • Dok: Tesla

VIVA Otomotif – Tesla merupakan perusahaan otomotif yang mengembangkan sekaligus menjual mobil listrik ke konsumen, termasuk Indonesia. Mereka telah menjual beragam produk kendaraan dengan harga yang fantastis.

Pria Ini Belajar Mengemudi Bermodal Lihat Youtube, Hasilnya Mobil Hancur Tabrak Tembok

Dalam menjual produknya, perusahaan asal Amerika ini telah menjaring berbagai pasar di dunia, salah satunya China. Di negara tersebut, mereka telah menawarkan produk mobil listrik unggulan ke masyarakat dengan penduduk terbanyak di dunia.

Dikutip VIVA daei TheNewYorkTimes, Jum'at 6 Januari 2023, Tesla menjual hanya menjual sekitar 56.000 mobil di China pada bulan lalu, dan turun 21 persen dari tahun sebelumnya. Meski begitu, total penjualan mereka mengalami kenaikan hampir 50 persen sepanjang tahun 2022.

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Momen Tesla model Y dikirim ke Jepang

Photo :
  • Tesla

Perusahaan garapan Elon Musk ini telah berkembang pesat di China. Namun mereka menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan seperti BYD, yang menjual mobil terkenal dengan harga lebih murah dan merupakan merek kendaraan listrik nomor satu di negara itu.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Perlu diketahui, Tesla menganggap negara China sebagai ambisi global mereka dalam menjaring pasar. Hal itu didukung oleh pabrik mereka di Shanghai yang dianggap sebagai salah satu pabrik perusahaan paling efisien dan memasok mobil ke Eropa dan bagian lain di Asia.

Selain itu, negara tersebut juga sangat gencar mempromosikan kepemilikan kendaraan listrik sebagai solusi untuk polusi udara perkotaan. Maka dari itu, penjualan kendaraan ramah lingkungan di sana sangat laris manis di pasar otomotif.

Kabar saat ini, Tesla tengah berupaya dalam membuat model kendaraan ramah lingkungan dengan harga US$25.000 atau setara Rp388 juta. Nantinya, mobil listrik ini diyakini akan jadi sensasi baru karena akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai tambahan informasi, perusahaan yang menjual produk sepenuhnya listrik ini mengalami peningkatan produksi sebesar 47 persen menjadi 1,37 juta. Meski begitu, perusahaan juga tengah menghadapi masalah, salah satunya virus corona baru di China.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya