Penjualan Mobil Lesu Bikin Industri Pembiayaan Kena Imbas

Penjualan Mobil
Sumber :
  • Antara/Zabur Karuru

Jakarta, VIVA – Tak sedikit perusahaan pembiyaan yang sangat bergantung pada permintaan pembiayaan mobil baru sebagai sumber utama pendapatan. Adanya tren penurunan penjualan mobil, dikatakan cukup memberatkan bisnis.

Penjualan Mobil 2024: Produk Tiongkok Geser Merek Eropa

Yannes Martinus Pasaribu selaku pengamat otomotif mengungkapkan bahwa penurunan penjualan mobil akan menurunkan kontribusi sektor dalam perekonomian Indonesia.

Hal ini karena bisa berdampak pada penurunan pendapatan pajak, baik dari pajak penjualan maupun pajak kendaraan bermotor.

Cara Hyundai atasi Suramnya Industri Otomotif di 2025

Ilustrasi penjualan mobil

Photo :
  • Dokumentasi ACEA.

"Mengingat bahwa industri otomotif memiliki rantai pasok yang panjang, melibatkan berbagai industri pendukung seperti komponen, logistik, dan jasa keuangan. Penurunan penjualan mobil akan berdampak pada industri-industri ini," ujarnya saat dihubungi VIVA di Jakarta.

Kalah dari Brunei dan Malaysia, Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia Sangat Rendah

Menurutnya, penjualan mobil yang lesu ini akan berdampak langsung pada penurunan pendapatan lembaga pembiayaan.

"Penurunan angka penjualan mobil bisa mempengaruhi pendapatan dari lembaga pembiayaan, seperti bank dan perusahaan leasing, yang menyediakan kredit kendaraan bermotor," ungkapnya.

Ia melanjutkan, "Hal tersebut dapat mempengaruhi profitabilitas dan stabilitas keuangan mereka,"

Sebagai informasi tambahan, Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di Indonesia tercatat mengalami penurunan pada Januari-Agustus 2024.

Penjualan wholesales mobil nasional mengalami penurunan sekitar 14,2 persen year on year (yoy) menjadi 560.300 unit, dari sebelumnya 675.859 unit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya