Punya Mercedes-Benz Ini Sebaiknya Disimpan, Karena yang Buat Sudah Wafat
- Istimewa
VIVA – Mercedes-Benz sebagai brand raksasa asal Jerman baru saja kehilangan sang maestro, yakni Bruno Sacco. Kepala desain mobil berlogo the three pointed star itu meninggal dunia, pada 19 September 2024.
Pria asal Italia itu sudah banyak melahirkan desain mobil Mercedes-Benz sejak beberapa tahun silam, termasuk beberapa model yang beredar di Indonesia. Lalu model apa saja yang dibuat oleh Bruno Sacco?
Melansir Car and Driver, Bruno Sacco sempat membuat mobil konsep Mercedes-Benz C 111, pada 1970 yang diproduksi hanya 16 unit. Model tersebut menjadi salah satu inspirasi pabrikan lain untuk membuat super car.
Mobil purwarupa tersebut juga menjadi tempat uji coba teknologi pengereman ABS, mesin turbo, dan panel bodi polimer, serta mesin rotary yang gagal dikembangkan Mercy.
Memasuki 1977 saat Bruno menjabat sebagai kepala desain, produk pertama yang dilahirkan adalah W123 diproduksi sampai 1986. Hadir dalam bentuk sedan empat pintu, coupe, dan wagon, yang terjual 2,7 juta unit.
Di Indonesia mobil tersebut lebih dikenal Mercy Tiger, dan sampai saat ini masih banyak yang menggunakannya di jalan, hal itu menjadi bukti ketahanan produk, serta desainnya yang tak lekang oleh waktu.
Kemudian periode 1981-1991 dia mendesain S-Class dengan kode bodi W126, atau C126 versi dua pintu, produk itu menjadi karya ikoniknya, mengejewantahkan kemewahan, dan kesuksesan penggunanya.
Tidak berhenti sampai disitu, hasil karya lainnya ada W201 yang dibuat pada 1984-1993. Dan produk tersebut menyasar segmen baru, karena dimensinya kompak, hadir sebagai pesaing BMW seri 3.
Pada 1986-1995 produk yang didesain Sacco bersama tim kembali sukses dipasaran, yaitu E-Class berawal dari kode W124. Di Indonesia sedan empat pintu dengan bentuk boksi itu lebi dikenal Mercy Bokser. Secara global ditawarkan dalam varian coupe, convertible, sedan, dan wagon dengan desan timeless.
Pria lulusan Universitas Politeknik Turin itupun juga terlibat dalam pembuatan mobil pintu dua atap terbuka, yaitu Mercy SL berkode R107 pada era 1971-1989. Berlanjut pada E-Class dengan kode bodi W210 pada 1996-2003.
Lampu depan bulat ganda yang rata, dan spatbor bulat menjadi ciri khas, dalam bahasa desainnya diartikan membawa masa lalu ke masa depan, sehingga unsur restronya masih ada meski sudah terlihat modern.
Bruno Sacco juga membuat CLK pada 1998-2003, dan terakhir S-Class berkode W200 produksi 2000-2005 yang menjadi karya terakhirnya sebelum bergeser dari jabatan sebelumnya, serta wafat di tahun ini.
Tidak menutup kemungkinan mobil-mobil yang didesain Bruno Sacco itu akan menjadi rare item, atau bahkan harganya selangit, terutama jika populasinya sudah sedikit.