Kelangkaan BBM di Daerah Jadi Peluang Buat Citroen
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Citroën memiliki sejarah panjang di Indonesia, dimulai sejak era 1960-an ketika mobil-mobil asal Prancis ini mulai masuk ke pasar otomotif Tanah Air.
Meskipun sempat mengalami pasang surut, Citroën kembali hadir secara resmi melalui PT Indomobil National Distributor, membawa berbagai model inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Populasi mobil Citroën di Indonesia semakin meluas ke berbagai daerah, sejalan dengan strategi awal PT Indomobil National Distributor dalam menghadirkan produk otomotif yang menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Mobil listrik Citroen E-C3
- Arianti Widya
Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw, mengungkapkan bahwa Citroën tidak hanya membawa kendaraan listrik (EV) tetapi juga kendaraan berbahan bakar bensin (ICE) untuk memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai wilayah.
“Mobil yang dibawa oleh Citroën tidak hanya EV, tapi juga ICE. Kami tahu masyarakat kota besar seperti Jakarta, EV tidak menjadi isu, tapi kalau bicara masyarakat di daerah seperti Lampung, Kudus, Banyuwangi, Palu, mungkin masyarakat ini lebih senang dengan mobil berbahan bakar bensin,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Selasa 18 Maret 2025.
Citroën melihat peluang besar bagi kendaraan listrik di beberapa kota yang mengalami keterbatasan pasokan bahan bakar.
“Di beberapa kota Indonesia saat ini mobil EV itu seharusnya sudah dibutuhkan, khususnya yang sulit mendapatkan bensin. Kita tahu di beberapa kota sulit bensin. Masyarakat sedang kami edukasi untuk beralih ke BEV,” tuturnya.
Dari segi layanan, Citroën telah menyiapkan 22 outlet eksklusif yang tersebar di berbagai kota, ditambah dengan jaringan Indomobil yang mencapai total 44 outlet.
Dengan cakupan ini, layanan purna jual juga diperkuat di berbagai daerah, termasuk Kudus, Banyuwangi, Palu, hingga Aceh.