Jangan Kaget Sebanyak Ini Brand Mobil China yang Belum Masuk Indonesia

Shanghai Auto Show 2025
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

VIVA – Indonesia belakangan ini diserbu mobil-mobil China, saat ini total lebih dari 14 brand yang beredar di pasar, terutama mereka sudah terdaftar di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo.

Mobil Toyota Innova Zenix Terbakar di Pintu Keluar Tol PIK, Diduga karena Korsleting Listrik

Merek mobil asal Tiongkok itu saling bersaing dengan menawarkan produk-produk yang harganya terjangkau, namun teknologinya bersaing dengan Jepang dan Eropa.

Semua brand mobil China tersebut adalah Wuling, BYD, Denza, Chery, DFSK, Seres, Tank dan Haval di bawah naungan GWM, BAIC, AION, Hyptec, Morris Garage (MG), Neta, Jetour, dan Geely.

Oli Mobil Ini Semakin Mudah Ditemui di Bengkel Umum

SPG di Shanghai Auto Show pasarkan mobil lewat media sosial

Photo :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

Walaupun sudah tergolong banyak, tidak menutup kemungkinan masih ada merek-merek Tiongkok lain yang tertarik jualan di RI. Mengingat jumlahnya masih sangat banyak, seperti terlihat di pameran Shanghai Auto Show 2025.

PT Pindad Gandeng Pabrikan Korea untuk Garap Mobil Nasional

Pameran otomotif terbesar itu digelar di National Exhibition Convention Center, Shanghai, yang memiliki 13 aula dalam ruangan, termasuk 8 aula untuk mobil-mobil penumpang dari brand Tiongkok, Jepang, Amerika, dan Eropa di 3H, 4.1H, 5.1H, 5.2H, 6.1H, 6.2H, 7.1H, dan 8.1H.

Menurut pantauan Viva Otomotif di pameran Shanghai Auto Show masih banyak merek-merek China yang belum masuk Indonesia, total lebih dari 10 brand dan beberapa diantaranya aliansi yang sudah ada di RI.

Dari aula 3H ada Baojun, Buick, Roewe yang merupakan sub-brand dari SAIC, dan IM Motors. Sisanya brand mobil di hall tersebut sudah masuk Indonesia seperti Wuling, Maxus, Morris Garage (MG), dan Volkswagen.

Pindah lokasi di 4.1H ada Avatr yang merupakan sub-brand dari Changan dan NIO yang berasa dari Congqing, lalu Exeed dan iCar sub-brand Chery walaupun produk iCar 03 sudah dijual di Indonesia dengan nama J6.

Memasuki area 5.1H beberapa merek mobil Tiongkok yang belum masuk RI, yaitu AITO, dan kolaborasi Audi dengan SAIC, sisanya peserta di hall tersebut ada Volvo, Porsche, Volkswagen, serta Xpeng.

Brand Tiongkok terbanyak di hall 6.1H, dan sebagian besar belum ada di Tanah Air. Yaitu Li Auto, Lincoln, Livan, Lynk & Co, dan beberapa merek dengan aksara Tiongkok jika diartikan ‘bendera merah bunga matahari emas’.

Seperti diketahui Lynk & Co merupakan usaha patungan antara Geely dan Volvo. Sedangkan Lincoln adalah merek premium Ford asalah Amerika Serikat, namun produk-produknya di Tiongkok dibuat oleh Changan.

Sementara di 7.1H juga tidak kalah banyak, ada beberapa merek Tiongkok yang belum masuk Indonesia. Terutama di bawah naungan Great Wall Motor (GWM), yaitu Wey, Poer, dan Souo, sisanya seperti Haval dan Tank sudah dijual, sedangkan Ora masih sekadar dipamerkan.

Masih di area yang sama, masih ada NIO dan Firefly. Kemudian di area 8.1H ada Yangwang dan Fangchengbao sebagai sub-brand BYD yang belum masuk pasar Indonesia.

Lalu area 5.2H ada Arcfox dan Stelato sebagai sub-brand BAIC, kemudian Hima, dan merek mobil penumpang yang dipasarkan FAW dengan aksara China yang artinya ‘kegembiraan pentium’, JAC Group.

Untuk area 6.2H merek-merek lokalnya ada Xiaomi SU7 yang belum dipasarkan di Indonesia, kemudian Onvo, dan beberapa merek di bawah naungan Donfeng, dan brand lain dengan aksara Tiongkok. Kira-kira apakah beberapa dari merek itu akan hadir di Indonesia?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya