Gegara China Banget Mobil Ini Kurang Diminati di RI Hingga Ganti Identitas
- Jeffry Yanto Sudibyo
VIVA – PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) yang merupakan sebagai distributor BAIC resmi meluncurkan BAIC X55-II baru dengan beberapa perubahan, termasuk varian baru dan penyesuaian harga menjadi lebih terjangkau dari sebelumnya.
Penyegaran itu dilakukan untuk menarik minat konsumen, karena sepanjang tahun lalu BAIC X55-II hanya terjual 70 unit. Selain masalah harga yang terlalu tinggi, di mana pada saat itu banderolnya Rp499 juta, namun karena identitas atau emblemnya yang China banget.
BAIC X55-II
- BAIC
"Beijing lebih strong menjadi nama kota, sehingga saat kita masukkan ke sini eksistensi itu menjadi sangat tidak normal. Mungkin agak aneh kali ya, kayak kita aja misalnya di mobil pakai nama Jakarta," ujar Chief Operating Officer BAIC Indonesia, Dhani Yahya di Alam Sutera, Tangerang, dikutip, Selasa 29 April 2025.
Atas dasar itulah emblem Beijing di kap mesin, dan bagasi belakang diganti dengan tulisan BAIC (Beijing Automotive Group Co., Ltd) sebagai singkatan dari nama brand tersebut yang menangungi beberapa sub-brand salah satunya Arcfox yang fokus memasarkan mobil listrik.
Beijing adalah Ibu Kota Tiongkok, dan merupakan pusat pemerintahan serta perkembangan dari negara tersebut. Beijing merupakan salah satu kota terpadat di dunia, dan wilayah terbesar di negeri tirai bambu.
"Setelah kita diskusi dengan principal dan mereka mau mengakomodir, karena Beijing dicintai di sana, tapi keluar dari China sudah berbeda," tuturnya.
Selain perubahan logo, perbedaan dari bagian luar untuk X55-II baru untuk tipe Lite tidak dilengkapi roof rail, dan ukuran velgnya 18 inci, sedangkan tipe Prime ukuran velg 19 inci.
Tambahan fitur dari yang versi sebelumnya adalah adanya remote engine start yang bisa menghidupkan mobil dari jarak jauh pakai remot. Selain itu, head unit sebagai sistem hiburannya sudah terhubung Apple CarPlay dan Android Auto.
Perbedaan lainnya kombinasi dua warna pada bagian interior, serta pendingin minuman di konsol tengah. Untuk tipe Lite tidak tersedia sunroof panoramic, berbeda dengan Prime yang memiliki fitur tersebut dan canggihnya sunroof bisa tertutup otomatis saat kecepatan mobil 120 km per jam, atau dalam kondisi hujan.
Untuk tipe Prime juga memiliki jok dengan 6 pengaturan elektrik, dan memori di dalamnya. Salah satu perubahan lainnya pada AC tetap auto tapi hanya single zone tipe Lite, kalau Prime dual zone otomatis.
Soal dapur pacunya kedua tipe X55-II tidak ada perubahan, dipersenjatai mesin bensin 4 silinder, 16 valve, berkapasitas 1.500cc DOHC turbo. Di atas kertas, mobil asal negeri tirai bambu itu menjadi lawan Honda HR-V RS Turbo, dan Chery Omoda 5.
Enjin tersebut dapat menghasilkan tenaga 175 dk, dan torsi 300 Nm. Disalurkan melalui transmisi matik double clutch 7-percepatan ke roda depan. Untuk mengajaknya berlari dari diam sampai 100 km per jam diklaim memerlukan waktu 7 detik.
Bermodal perubahan tersebut Dhani Yahya yakin bahwa X55-II bisa lebih diterima masyarakat, dan ditargetkan bisa terjual 500 unit di tahun ini. Soal harga untuk tipe Prime dibanderol Rp429 juta artinya ada penurunan Rp70 juta dari sebelumnya, dan Lite sebagai varian baru dilego Rp380 juta.Â
