Penjualan Mobil Listrik Lampaui Hybrid di Indonesia
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Tren kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan. Data wholesales terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat, bahwa penjualan mobil listrik murni atau Battery ElectricVehicle (BEV) untuk pertama kalinya berhasil melampaui penjualan mobil hybrid (HEV) hingga April 2025.
Berdasarkan laporan tersebut, dikutip VIVA Otomotif Kamis 15 Mei 2025, penjualan BEV mencapai 23.952 unit (9,3% pangsa pasar), sementara HEV hanya mencatatkan 18.462 unit (7,2%).
Lonjakan ini menandai perubahan besar dalam preferensi konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan, seiring dengan meningkatnya infrastruktur pengisian daya dan insentif dari pemerintah.
Sejak tahun 2019, pasar mobil listrik di Indonesia memang menunjukkan pertumbuhan positif. Namun, hingga 2023, kendaraan hybrid masih mendominasi pasar elektrifikasi.
Kini, dominasi itu mulai digeser oleh BEV yang mencatat pertumbuhan paling agresif. Pada tahun 2023, BEV mencatatkan 17.051 unit terjual, dan melonjak menjadi 43.188 unit sepanjang 2024. Angka ini hampir dua kali lipat dari penjualan HEV di tahun yang sama.
Sementara itu, total kendaraan elektrifikasi (HEV, PHEV, BEV, dan FCEV) mencapai 42.505 unit per April 2025, mencatatkan pangsa pasar 16,6% dari total pasar otomotif.
Sebaliknya, kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) masih mendominasi dengan 213.863 unit atau 83,4% pangsa pasar. Namun, trennya terus menurun dari tahun ke tahun, memberi sinyal transisi yang semakin kuat ke arah kendaraan listrik.
Faktor pendorong utama dari peningkatan penjualan BEV antara lain makin banyaknya model yang tersedia di pasar, harga yang semakin kompetitif, dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengurangan emisi karbon.
Dengan tren ini, Indonesia tampaknya sedang memasuki era baru elektrifikasi transportasi, di mana mobil listrik murni mulai menjadi pilihan utama dibandingkan kendaraan hybrid.
