Harga Rp130 Jutaan, Mobil Listrik Ini Berpotensi Bikin Produsen Lain Ketar-ketir

BYD Seagull
Sumber :
  • Arianti Widya

Beijing, VIVA – Mobil listrik seharga Rp130 jutaan seperti BYD Seagull kini menjadi tren baru di pasar otomotif China.

Mobil Listrik Kian Dijauhi di Amerika

Adapun yang membuat mobil ini begitu menonjol adalah kemampuannya membuktikan bahwa kendaraan listrik yang terjangkau dapat diproduksi secara massal tanpa mengorbankan terlalu banyak fitur.

Keberhasilan ini menjadikannya sebagai ancaman nyata bagi produsen otomotif global, khususnya dari negara-negara Barat.

Harga Jual Kembali Mobil Tesla Turun Drastis

Saat ini, BYD Seagull tercatat sebagai mobil paling laris di China. Namun, menariknya, meski begitu populer, mobil ini justru jarang terlihat di jalanan kota Shanghai, dilansir VIVA dari laman Insideevs.

Mobil listrik BYD Seagull di Shanghai Auto Show 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Tips Hemat Daya Mobil Listrik: Mending Pakai AC Ketimbang Melakukan Ini

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Pemerintah setempat memberlakukan aturan yang melarang mobil berukuran kurang dari 4 meter dan berharga di bawah 100.000 RMB (sekitar Rp220 jutaan) untuk beroperasi di dalam kota.

Aturan ini diberlakukan karena kendaraan dengan kriteria tersebut dianggap terlalu murah dan tidak sesuai untuk wilayah premium seperti Xiantandi atau French Concession.

Kemudian, warga yang tinggal di luar kota Shanghai masih diperbolehkan untuk mengendarai mobil ini di dalam kota, namun penduduk lokal tidak diizinkan untuk membelinya maupun menggunakannya di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, pengujian jalan BYD Seagull lebih sering dilakukan di kota Suzhou, sebuah kawasan industri yang berada di luar wilayah metropolitan Shanghai.

Suzhou sendiri merupakan kota Tier-1 baru di China yang sedang berkembang pesat, dengan infrastruktur modern namun biaya hidup yang masih tergolong lebih rendah dibandingkan kota-kota besar seperti Shanghai.

Di kota inilah BYD Seagull lebih mudah dijumpai. Jalanan Suzhou dipenuhi kendaraan dari merek dalam negeri seperti Geely, Dongfeng, serta kendaraan niaga dari produsen seperti Foton dan Sany.

Lebih lanjut, Seagull pun menjadi pilihan masyarakat di kota ini karena kepraktisannya dan harga yang terjangkau.

Meskipun ditawarkan dengan harga sangat murah, BYD Seagull tidak terlihat seperti mobil murahan.

Namun demikian, untuk menjaga harga tetap rendah, penggunaan material sederhana masih ditemukan di beberapa bagian interior.

Kemudian, dibandingkan dengan model yang lebih mahal, elemen-elemen seperti layar infotainment dan kualitas tombol-tombol di dalam kabin memang lebih sederhana.

Meski begitu, secara keseluruhan, BYD Seagull tetap dinilai layak dan fungsional, terutama untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian masyarakat dengan daya beli menengah ke bawah.

Sementara itu, keberhasilan BYD dalam menghadirkan kendaraan listrik dengan harga sangat terjangkau dan kualitas memadai menjadi tantangan besar bagi para produsen otomotif global.

Banyak pabrikan mobil Barat hingga kini masih menghadapi kesulitan dalam merancang dan memasarkan EV murah yang benar-benar terjangkau tanpa bantuan subsidi atau insentif dari pemerintah.

Dengan demikian, kehadiran BYD Seagull menjadi simbol bahwa revolusi kendaraan listrik tidak harus selalu datang dari teknologi mutakhir berharga miliaran rupiah.

Sebaliknya, revolusi tersebut juga bisa diwujudkan melalui mobil-mobil kompak, sederhana, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat luas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya