Ini Cara Agar Sedan Harganya Murah

Mercedes Benz di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Tak bisa dipungkiri, hingga saat ini Indonesia masih menjadi basis produksi berbagai mobil keluarga dengan kapasitas luas, seperti model Low MPV (Multi Purpose Vehicle).

Belum Lama Meluncur, Penjualan Calya Sudah Salip Agya

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan segmen Low MPV sepanjang 2014 secara wholesales (pabrik ke diler) mencapai 361.261 unit dari total secara keseluruhan penjualan mobil, yang mencapai 1.208.019 unit.

Kendati beberapa perusahaan mobil Indonesia melakukan ekspor untuk Low MPV ke sejumlah negara, namun Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto, menyatakan angka tersebut sangatlah kecil. Hal ini tak lain karena pasar global bukanlah Low MPV, melainkan jenis sedan.

Pamerkan 23 Mobil Baru di IIMS, Honda Klaim Banjir Pesanan

"Indonesia jago kandang. Maka tidak hanya jadi basis produksi MPV, tetapi juga ditambah sedan. Karena permintaan terbesar (global) itu sedan," kata Jongkie  kepada wartawan di Jakarta, Jakarta, Selasa 27 Januari 2015.

Namun Jongkie pun rupanya dilema, pasalnya pihak prinsipal saat ini belum memberikan mandat agar produksi sedan dilakukan di Indonesia, sehingga penjualan sedan di pasar dalam negeri masih kecil.

Daihatsu Antisipasi Turunnya Daya Beli Masyarakat

"Volume penjualan sedan rendah, dikarenakan sedan termasuk dalam barang mewah dengan pajak sebesar 30 persen, sementara  MPV 10 persen, dan LCGC tidak ada. Karena itu sedan dicekik. Ya tidak laku, mobil sedan jadi mahal," keluh Jongkie.

Jonkie pun meminta agar perusahaan mobil di Indonesia berusaha meyakinkan pihak prinsipal bahwa Indonesia  mampu memproduksi mobil jenis sedan. "Tapi sebelumnya biaya pajak sedan diturunkan," ucapnya.

Adu hebat Indonesia dan Thailand

Direktur Corporate and External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), I Made Dana Tangkas, menjabarkan, perbandingan antara kapasitas produksi mobil Thailand dan Indonesia berbeda jauh angkanya.

"Negeri itu (Thailand) mempunyai kapasitas produksi 2,5 juta unit per tahun, sebagian disalurkan untuk ekspor. Sementara produksi mobil Indonesia hanya sekitar 1,3 juta unit di 2014," jelas I Made.

Kendati demikian, tak selamanya Thailand mengalami kemajuan positif. Sebuah riset yang dilakukan oleh lembaga Ipsos Business Consulting pada 2014 menyatakan, utang rumah tangga masyarakat Thailand meningkat hingga 16,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, masyarakat Thailand kini kesulitan mendapat persetujuan kredit mobil.

"Tantangan Indonesia adalah bagaimana meningkatkan rantai pasokan, dalam hal ini kita harus memperkuat industri komponen, agar industri otomotif mendapat pasokan komponen yang mencukupi untuk meningkatkan produksi," tambah I Made .

Tantangan ini harus segera dijawab. Sebab, sektor otomotif menjadi penyumbang ekspor terbesar ketiga di dalam negeri. Di 2014, neraca perdagangan di sektor otomotif surplus hingga US$ 2,5 miliar, sementara ekspor sebesar US$ 4,5 miliar dan impor US$ 2 miliar.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya