- VIVAnews/ Fajar Sodik
VIVA.co.id - Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Adiperkasa Citra Lestari dan produsen mobil Malaysia, Proton, terus jadi perhatian. Banyak kalangan yang meyakini kerja sama ini demi untuk menciptakan mobil nasional.
Kabar ini pun disambut hangat oleh asosiasi pengusahaan otomotif Tanah Air yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Namun, kerja sama ini juga menyisakan beberapa pertanyaan.
Apakah mobil nasional ini mampu bersaing dengan mobil-mobil merek terkenal? Apakah mobil nasional ini akan sesuai dengan tren otomotif dunia termasuk di Indonesia?
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gaikindo, Sudirman Maman Rusdi menyatakan bahwa mobil nasional harus memenuhi tiga hal untuk dapat bersaing dengan mobil-mobil yang telah punya nama.
Mobil nasional tentu harus diciptakan sesuai dengan tren masyarakat saat ini dan yang akan datang. "Ramah lingkungan, hemat BBM, dan harga terjangkau, itu sebetulnya yang masih akan menjadi tren,” kata Sudirman.
Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) itu juga menjelaskan bahwa arah ketiga faktor ini bukanlah hanya di Indonesia, melainkan beberapa negara di Eropa, Amerika, dan Jepang.
"Mereka selalu berlomba-lomba mencari teknologi bagaimana cara membuat mobil yang ramah lingkungan, hemat BBM dan itu yang sudah dikembangkan di berbagai negara," ujar Sudirman. (art)
Baca juga: