Biasa Pakai Premium, Ini Efek Mobil Jika Tenggak Pertalite

SPBU
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - PT Pertamina dalam waktu dekat bakal memperkenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru, bernama Pertalite. Bensin jenis ini diyakini memiliki Researh Octane Number (RON) 90.

Premium Mulai Dihapus dari Pasaran

Artinya, bensin jenis ini secara teknis akan lebih tinggi dari Premium yang angka oktannya 88.

Lantas, banyak pemilik kendaraan pasti saat ini bertanya, bagaimana pengaruhnya bagi mobil jika mengkonsumsi Pertalite?

Menurut Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda, tentunya Pertalite merupakan bensin yang lebih baik ketimbang Premium. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja pembakaran mesin.

"Tidak apa-apa, semua mobil bisa pakai Pertalite. Cuma sebaiknya para pemilik mobil lihat aturan mobilnya, bahan bakar apa yang sesuai dengan mobilnya," kata Parman saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 22 April 2015.

Kata Parman, Pertalite dengan RON lebih tinggi tentunya akan membuat tarikan mobil lebih enteng jika sebelumnya mobil yang digunakan terbiasa mengkonsumsi Premium. Selain itu, temperatur mobil juga tidak akan mudah panas.

"Ya artinya, pembakaran akan lebih sempurna, yang akan berpengaruh pada performa mesin. Kalau soal lebih irit, ya tidak juga. Hal ini tentu berbeda dengan Premium yang membuat tarikan lebih berat dan temperatur cepat panas," kata Parman menambahkan.

Parman menyarankan, pemilik mobil untuk melihat buku manual atau pedoman. Sebab, di sana sudah tertera jelas bahan bakar apa yang cocok untuk mobilnya.

"Semua itu bisa dilihat para pemilik mobil di buku manual atau panduan kendaraan, dan tutup tangki bensin mobil," kata dia.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana mulai menyediakan Pertalite mulai Mei 2015 secara bertahap. Untuk banderol, Pertamina memang belum menetapkan secara pasti.

Namun, Vice President Fuel Marketing PT Pertamina, M Iskandar, telah memberikan kisi-kisinya, yakni dengan kisaran Rp8 ribu-Rp8300 per liter. (ase)

Konsumsi Pertalite di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Naik 55%
Dirjen Migas, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja.

Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini Tahapannya

Tapi Menteri Arcandra belum mengetahui rencana ini.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016