Soal Bea Masuk, Chevrolet Minta Pemerintah Tak 'Galau'

Chevrolet Trax 2014.
Sumber :
  • www.autoevolution.com

VIVA.co.id - Kementerian Keuangan baru saja membuat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 132 Tahun 2015 tentang penetapan sistem klasifikasi barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.

Aturan ini juga menyebutkan tarif bea masuk kendaraan yang diimpor dari luar negeri di luar perjanjian kerja sama perdagangan dengan Indonesia naik menjadi 50 persen, dari sebelumnya 40 persen.

All New Captiva dan Trailblazer Terbaru Mejeng di GIIAS 2016

PT General Motors (GM) Indonesia mendukung langkah pemerintah itu, terlebih di saat neraca yang terus mengalami defisit. Namun, GM Indonesia meminta agar pemerintah tak mudah 'galau' dan cepat berubah dalam mengambil keputusan. Sebab, aturan ini tentu akan mengubah iklim yang telah tercipta di masing-masing perusahaan.

"Sejauh ini kami mendukung apa yang ditempuh pemerintah. Tetapi sebaiknya pemerintah harus mempertimbangkan setiap kebijakan yang diambilnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Artinya, kebijakan itu dapat stabil, dan tidak gampang berubah, agar ada kepastian bagi para pelaku usaha," ujar Presiden Direktur GM Indonesia yang baru, Gaurav Gupta di sela perkenalannya dengan media, Jumat sore, 7 Agustus 2015.

Kebuasan Mobil yang Ditunggu-tunggu Tahun Ini

Kepala Hubungan Eksternal General Motors (GM) Indonesia Yuniadi Hartono mengatakan, konsistensi dalam setiap keputusan yang diambil pemerintah memang sangat diperlukan. Sebab, para pelaku usaha tentu tak bisa sembarangan melakukan penetapan rencana jika regulasi yang ditempuh pemerintah gampang berubah-ubah.

"Artinya, janganlah keputusan dilakukan dalam waktu cepat. Supaya kami juga bisa bernafas," katanya.

Chevrolet Siapkan Mobil Baru Kelas SUV

Menurut dia, pihaknya hingga kini masih melakukan analisa mendalam terhadap kebijakan tersebut, sehingga belum bisa berbicara banyak terkait dampak dari aturan baru tersebut.

Penjualan turun

Sementara, berdasarkan data penjualan, produk Chevrolet mengalami penurunan. Hanya model Orlando yang mengalami kenaikan, sedangkan model lainnya rontok.

Menanggapi hal ini, Yuniadi mengatakan, jika kondisi ini tak hanya dialami Chevrolet saja. Hampir semua pabrikan otomotif mengalami penurunan penjualan di tengah kondisi perkeonomian Indonesia yang memasuki masa paceklik.

"Pasar Indonesia itu dinamis, Orlando di posisi baik karena harganya yang murah di bawah Rp300 juta. Orang tentu akan berpikir melirik mobil tersebut, dimana mobil nyaman dan kualitas yang mumpuni. Jadi kami tak heran jika Orlando penjualannya baik," kata dia.

Untuk menggenjot penjualan, dan memperkuat kuku bisnisnya di Tanah Air, GM akan terus berusaha mendengar dan memahami keinginan konsumen. Ke depan, pabrikan asal Amerika Serikat itu akan mengembangkan portofolio produk berdasarkan keinginan konsumen.

“GM akan berusaha terus menambah portofolio produk dengan base on customer demand.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya